Penambangan Ilegal yang Resahkan Warga Kp Bengku, Diduga dibekingi Oknum Pejabat

Diboikot warga Kampung Bengku, Minggu (03/02/19)

BINTAN | Wartarakyat Maraknya penambangan bauksit illegal yang meresahkan warga, ibarat bak jamur tumbuh subur di musim hujan.

Selain meresahkan, kehadiran penambang illegal juga secara yuridis formal tidak menguntungkan negara dari sisi pendapatan pajak pertambangan.

“Sebenarnya ini pun tak layak ditambang, karena sudah dipinggir rumah semua. Lagi pun siap nambang kayaknya gak ditimbun balek,” keluh Zarni, warga RT 01/RW 02 Kelurahan Tembeling Tanjung, Minggu (03/02/19).

Meskipun pemukiman mereka dikeruk dengan alasan penggalian kolam, namun tidak mengurungkan niat warga untuk merasakan uang debu atau uang kompensasi dari penambang.

“Semalam ada demo, tapi tadi pagi udah bayar. Kalau dekat rumah dapat Rp350 rb, kalau jauh Rp150 rb,” ujar Zarni, melanjutkan pembicaraannya.

Hal senada juga disampaikan Ketua RT 01/ RW 02, Sobari, unjuk rasa yang dilakukan warga pada hari Sabtu (2/2/19) kemaren, lantaran adanya keterlambatan pembayaran kompensasi.

“ada demo satu kelurahan, intinya hanya menuntut pembayaran kompensasi tiap bulan,” kata Sobari, Minggu (02/02/19)

Berdasarkan informasi yang dihimpun, diduga penambangan ilegal tersebut dilakukan oleh PT. Mitra Rubbers Industries. Selain itu, kegiatan penambangan yang sempat diboikot warga setempat itu dibekingi oleh oknum pejabat.

Namun saat dikonfirmasi, Direktur PT. Mitra Rubber Industries, Andi membantah keterkaitan pihaknya dengan penambangan ilegal tersebut.

“MRI hanya buyer, pembeli batu (bauksit) dari GBA, penambangan diluar MRI kan banyak disitu. Lagian sudah bayar koq uang debunya,” jawab Andi lewat selular miliknya, Minggu (03/02/19)

Hal senada juga disampaikan salah satu sumber media ini, bahwa penambang bauksit di kampung Bengku itu dilakukan oleh banyak pihak. Selain itu, ia juga menyebut bahwa dari nama-nama  penambang bauksit tersebut terbersit nama oknum pejabat yang juga calon legislatif

” MRI gak ada lagi itu. MRI hanya menjaga kualitas barang, pembeli barang. Penambang banyak disitu ada D, ada R, ada SA,” sebut sumber lewat selular miliknya, Minggu (03/02/19).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.