Ogah dengan Janji, Warga Yudowinangun dan Mahasiswa akan Beraksi Desak Walikota Atasi Banjir

Foto bersama warga Yudowinangun usai rapat pembahasan banjir yang kerap kali menimpa rumah penduduk.

Tanjungpinang | Wartarakyat.co.id – Permasalahan banjir yang kerap kali terjadi di beberapa titik kawasan kota Tanjungpinang kian menambah keresahan warga. Bukan hanya menghambat aktivitas, juga merusak perabotan rumah tangga warga. Selain itu banjir juga dapat mengancam hilangnya korban jiwa.

Khususnya masyarakat yang tinggal di Kampung Yudowinangun dan sekitarnya. Mereka selalu resah dan was-was jika diguyur hujan. Kerisauan mereka akhirnya dengan lantang  menyatakan sikap disela-sela kegiatan gotong royong yang digelar, Minggu (27/1/19) pagi.

Pernyataan sikap itu dibuat sebagai bentuk kritik dan sikap ogah warga Yudowinangun bersama mahasiswa.

Adapun isi tuntutan tersebut, warga mendesak Walikota Tanjungpinang untuk segera mengatasi permasalahan banjir di Yudowinangun. Warga juga meminta Walikota Tanjungpinang untuk menyampaikan kepada masyarakat yudowinangun secara lisan dan tertulis terkait progres pemerintah dalam mengatasi masalah banjir.

Selain itu, jika dalam jangka waktu 2 (dua) minggu pernyataan sikap warga tidak di tanggapi, kami akan mendatangi kantor walikota Tanjungpinang.

Diketahui, sebelumnya H. P Hasibuan selaku Ketua RW 009 Kampung Yudowinangun Kelurahan Tanjungpinang Barat mengungkapkan kekecewaannya terhadap Pemerintah Kota Tanjungpinang dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

Diakuinya, sejak 2016 lalu Pemerintah telah berkomitmen menjadikan Yudowinangun sebagai kawasan prioritas perbaikan saluran drainase. Namun hingga saat ini tak kunjung diperbaiki.

“Kami sudah ogah dengan janji-janji pemerintah baik kota maupun provinsi, pernah kesini dari Dinas terkait kalau tidak salah Kasi nya, lah mereka hanya melihat-lihat saja. Selalu saja dikatakan kalau Yudowinangun ini sudah masuk dalam perencanaan prioritas, tapi tindakan nyata nya itu loh tidak kita jumpai sampai saat ini,” ujar Hasibuan dihadapan para warga, Sabtu (27/01/2019)

Selain itu, Hasibuan juga menjelaskan, persoalan banjir sebenarnya bukan hanya persoalan drainase yang kurang lebar, tapi termasuk juga letak kawasan geografis yang rendah dari permukaan laut. Sehingga para ketua RT yang ada di lingkungan RW 009 diantaranya RT 1, RT 3 dan 5 berencana akan melakukan mobilisasi massa dengan mahasiswa dalam menyampaikan harapan warganya kepada Walikota Tanjungpinang.

Demi kemaslahatan masyarakat sekitar, warga meminta bantuan mahasiswa Tanjungpinang sebagai insan akademik yang mampu membawa perubahan

“kami sadar dengan keterbatasan yang kami miliki sehingga kami meminta bantuan mahasiswa,” kata Hasibuan (25/01/19).

Ditempat terpisah, Didy septiawan selaku perwakilan mahasiswa mengatakan akan mengadvokasi warga sampai pemerintah menanggapi yang dialami warga.

“Iya, kami dari elemen mahasiswa siap mengadvokasi warga Yudowinangun sampai persoalan ini mendapatkan tanggapan serius secara tertulis dari pemerintah baik kota maupun provinsi, jangan sampai persoalan ini berlarut-larut dan menunggu sampai ada korban baru ada tanggapan. Tentunya kita tidak ingin seperti itu”. Ujar Didy melalui WhatsApp miliknya, Minggu (27/1/19)

“Jika pernyataan sikap kami tidak ditanggapi dalam waktu 2 minggu, maka kami akan bergerak ke kantor walikota”. Tutupnya (Noven/red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.