Panwaslu Kecamatan Bukit Bestari Jalin Koordinasi dengan PPK dan PPS

Ketua Panwaslu Kecamatan Bukit Bestari, Prengki Simanjuntak, S.IP (dua dari kiri) beserta anggota dan PPK Kecamatan Bukit Bestari, Selasa (21/11/2017)

TANJUNGPINANG | Warta Rakyat – Dalam rangka mensukseskan pengawasan Pilwako Tanjungpinang 27 Juni 2018 serta Pemilihan Umum pada 17 April 2019 yang akan datang, Panwaslu Kecamatan Bukit Bestari mengadakan koordinasi dengan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di aula Kecamatan Bukit Bestari, Selasa (21/11/2017).

Adapun koordinasi yang dimaksud berkenaan dengan suksesi pilkada yang tertib aturan, tertib waktu dan saling menghargai sesama lembaga penyelenggara pemilu.

“Meskipun sebagian pihak menganggap bahwa pengawas pemilu itu dikonotasikan hanya mencari-cari kesalahan, namun panwascam Bukit Bestari menampik pretensi tersebut,  sebab panwaslu hadir untuk memastikan, memeriksa, dan menganalisa agar tahapan berjalan sesuai dengan apa sudah yang direncanakan,” ujar Ketua Panwaslu Kecamatan Bukit Bestari, Prengki Simanjuntak, S.IP

Selain berkoordinasi dengan PPK, lanjut Prengki, Panwaslu Kecamatan akan melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka meningkatkan pertisipasi masyarakat, diantaranya melakukan kerjasama dengan pihak kecamatan,  tokoh masyarakat/agama, RT/RT agar memberikan pencerahan dan mengkampanyekan kepada masyarakat yang berkaitan dengan dugaan pelanggaran pemilu bila ditemukan.

Kemudian, ujar Prengki, media massa sebagai sumber informasi alternatif akan dijadikan mitra, sehingga bisa menyampaikan informasi penting kepada masyarakat tentang dugaan pelanggaran pemilu atau persoalan ke pemiluan.

Selain itu pemantau pemilihan sebagai lembaga pemantau resmi diharapkan  menjadi mitra Pengawas Pemilu dalam setiap pelaksanaan pemilu.

Prengki berharap, agar semua pihak dapat mensuksekan Pilwako Tanjungpinang 2018 dan Pemilu 2019

“Peserta pemilu/pemilihan diharapkan menghindari kampanye negatif (black campaign) seperti menghina atau menghasut seseorang, suku, agama, ras dan antar golongon, dan calon/peserta pemilu lainnya, serta menghindari praktik politik uang (money politic) yang dapat merongrong nilai-nailai demokrasi,” imbuhhnya

“Jika hal demikian bejalan dengan baik, maka penyelenggaran pesta demokrasi yang sedang berlangsung dapat dikatakan berjalan dengan sukses,” tutupnya.(Redaksi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.