TNI AL Siaga Bantu Kesulitan Komunitas Maritim Evakuasi Crew SB Srikandi Express yang Tenggelam di Perairan Karimun

SB Srikandi Express milik Asna Jaya Grup yang mengalami kecelakaan laut dan tenggelam di perairan depan Pulau Parit Karimun, pada titik koordinat 0°57'1.116" LU – 103°28'26.3136" BT, Rabu (31/12/2025).

KARIMUN | Warta Rakyat — Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tanjung Balai Karimun (TBK) melaksanakan evakuasi terhadap Crew SB Srikandi Express milik Asna Jaya Grup yang mengalami kecelakaan laut dan tenggelam di perairan depan Pulau Parit Karimun, pada titik koordinat 0°57’1.116″ LU – 103°28’26.3136″ BT, Rabu (31/12/2025).

Sebanyak empat orang crew kapal berhasil dievakuasi ke Pos Binpotmar Kolong Lanal TBK dalam keadaan aman dan selamat.

Bacaan Lainnya

Hingga saat ini, tim masih berada di lokasi kejadian untuk melaksanakan pengawasan dan pengamanan pemindahan barang muatan ke speed pancung, selanjutnya diamankan di Pos Binpotmar Kolong Lanal TBK.

Kegiatan ini merupakan wujud nyata kehadiran TNI Angkatan Laut dalam memberikan pertolongan dan menjamin keselamatan pelayaran di wilayah perairan Indonesia, khususnya di wilayah kerja Lanal Tanjung Balai Karimun.

Danlanal TBK, Letkol Laut (P) Samuel Chrestian Noya, menyampaikan pada Selasa, 30 Desember 2025 sekitar pukul 19.00 WIB speed Srikandi Express bertolak dari Batam dengan tujuan Tanjung Buton membawa muatan barang ekspedisi.

Sekitar pukul 23.00 WIB, saat berada di perairan Pulau Pandan Karimun, kondisi cuaca buruk berupa gelombang tinggi yang menyebabkan air laut masuk melalui jendela depan kapal.

Kapten kapal, Riyanto terlambat menutup jendela depan sehingga alarm mesin berbunyi.

Kapten kemudian mematikan mesin untuk melakukan pengecekan kondisi mesin dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak pengurus Asna Group.

Seiring memburuknya cuaca disertai angin kencang dari arah utara, kapal terbawa arus dan angin hingga mendekati tepi pantai Pulau Parit Karimun.

Setelah permasalahan mesin dapat diatasi, kapten berupaya membawa kapal kembali ke tengah laut, namun tidak dapat dilaksanakan karena kapal telah kandas dan membentur batu.

Pada pukul 04.00 WIB, kondisi cuaca masih buruk dan air yang masuk ke dalam kapal semakin banyak. Kapten melaporkan kepada pengurus bahwa kapal mengalami kebocoran.

“Salah satu ABK kapal berupaya menguras air secara manual, namun debit air yang masuk lebih besar sehingga sebagian badan kapal terendam. Melihat kondisi tersebut, seluruh ABK dan kapten naik ke atas kapal sambil menunggu pertolongan,” ujarnya. (no)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses