KARIMUN | Warta Rakyat – Wakil Ketua II DPRD Karimun, Kepulauan Riau (Kepri) Ady Hermawan ikut bersuara perihal polemik keberadaan 8 unit tiang listrik depan panggung rakyat Sri Kemuning, Coastal Area.
Ady Hermawan mengatakan, tiang-tiang listrik tersebut akan dicabut paling lama triwulan pertama tahun 2026 mendatang.
Ketua DPD Hanura Provinsi Kepri itu menyebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Wakil Bupati Karimun Rocky M Bawole.
Kepadanya, Wabup Karimun itu berjanji akan mencabut kembali 8 unit tiang listrik di Coastal Area tersebut.
Ady berharap rencana tersebut akan meredakan kekhawatiran masyarakat Kabupaten Karimun.
“Paling lama triwulan pertama tahun depan sudah dicabut. Saya sudah berkoordinasi dengan pak Wabup soal itu (pencabutan,red),” ujar Ady Hermawan disela-sela acara Pendidikan Politik Partai Hanura di Gedung Nasional, Karimun, Selasa (23/12/2025) siang.
Lebih lanjut Ady mengatakan, keberadaan 8 unit tiang listrik di Coastal Area tersebut berlawanan dengan konsep awal pembangunan Coastal Area sebagai kawasan bebas kabel listrik.
Makanya ia heran dengan pihak eksekutif melanggar kesepakatan bersama dengan alasan demi pemenuhan daya listrik gedung Mall Pelayanan Publik (MPP) di pusat kawasan Coastal Area.
Ady menegaskan PLN tidak salah dalam hal ini, sebaliknya keberadaan 8 unit tiang listrik tersebut atas permintaan Dinas Pekerjaan dan Pemukiman Rakyat (PUPR) Karimun.
“Kami sudah cek, itu bukan kerjaan PLN tapi dinas terkait (PUPR, red). PLN justru menyarankan ditanam,” ungkap Ady.
Perihal alasan Dinas PUPR Karimun minta 8 unit tiang listrik ke PLN dikarenakan keterbatasan anggaran, Ady berpendapat tidak logis.
Pasalnya kelistrikan gedung MPP sudah include (termasuk) ke dalam Rp 13 miliar anggaran untuk pembangunan gedung MPP di Coastal Area.
“Sudah include dengan Rp 13 miliar itu, jadi saya heran juga kalau mereka (PUPR) mengatakan anggaran tidak mencukupi,” kata politisi senior itu.
Meski begitu, Ady menyebut, DPRD Karimun tidak akan menambah anggaran lagi untuk penyediaan listrik Gedung MPP Karimun tersebut.
“Kita tidak akan tambah anggaran lagi karna menurut kita sudah dianggarkan sebelumnya include dengan Rp 13 miliar itu,” bebernya. (*)






