BINTAN | WARTA RAKYAT – Untuk mengatasi kelangkaan ayam broiler yang terjadi di sejumlah pasar tradisional di Bintan dan Tanjungpinang, PT Indojaya Agrinusa, bagian dari Japfa Comfeed Group, mulai melepas 6.000 ekor ayam per hari ke pasaran sejak Rabu kemarin hingga akhir tahun 2025, sebagai langkah menjaga ketersediaan stok ayam potong di masyarakat.
Ayam-ayam tersebut berasal dari Farm Tirta Madu (TM) III PT Indojaya Agrinusa yang berlokasi di Desa Toapaya Selatan, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan.
Ayam yang dilepas memiliki berat rata-rata 0,9 hingga 1,0 kilogram, sesuai standar panen cepat untuk memenuhi kebutuhan pasar. Kebijakan ini diambil sebagai respons cepat terhadap meningkatnya permintaan dan terbatasnya pasokan ayam broiler dalam beberapa pekan terakhir.
Kepala Produksi PT Indojaya Agrinusa, Faisal, menjelaskan bahwa ayam yang dilepas saat ini sudah memenuhi usia panen.

“Sudah umurnya juga, minimal di berat 0,8 kg–1 kg. Farm TM III ini memang disediakan untuk mengatasi kelangkaan ayam broiler di pasaran. Harusnya farm ini beroperasi di bulan Januari, namun karena kelangkaan tadi, kita siapkan untuk operasional lebih cepat sekaligus menjaga stok kita,” ujar Faisal usai mengecek keberangkatan ayam, Kamis (18/12).
Dari total empat kandang yang tersedia di TM III, perusahaan saat ini mengoperasikan dua kandang yang terdiri dari dua lantai. Setiap lantai menampung sekitar 53 ribu ekor, sehingga total kapasitas mencapai 106 ribu ekor.
“Selain itu, terdapat 8.000 ekor ayam penyisipan di kandang kemitraan PT Indojaya Agrinusa yang berlokasi di Kecamatan Gunung Lengkuas dan Teluk Sebong. Penyisipan ini dilakukan untuk memperkuat suplai ayam potong di tingkat peternak lokal,” tutup Faisal.
Dengan percepatan operasional dan penambahan suplai ini, PT Indojaya Agrinusa berharap kelangkaan ayam broiler di Bintan dan Tanjungpinang dapat segera teratasi sehingga harga di pasaran kembali stabil dan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.






