BINTAN | WARTA RAKYAT – Kelompok Wanita Tani Bina Karya sukses melaksanakan panen perdana padi varietas Inpari Nutrizinc di lahan seluas 2.500 meter persegi atau sekitar ¼ hektar di Gang Rawa Kampung Bina Desa, Kelurahan Sei Lekop, Kabupaten Bintan. Padi yang dipanen berumur 105 hari dengan estimasi hasil panen mencapai 300 hingga 500 kilogram.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bintan, Ita Rosmelita menyampaikan bahwa proses penanaman menghadapi sejumlah tantangan, terutama karena kondisi tanah yang tergolong marjinal.
“Yang pasti ada kendala. Tanahnya ini kan marjinal, jadi perlu pemupukan maksimal. Tahap awal seharusnya menggunakan dolomit untuk menetralkan keasaman tanah, lalu diberikan pupuk NPK dan pengairan yang diperhatikan,” jelas Ita saat menghadiri proses panen perdana, Minggu (11/10).
Meski menghadapi kendala, semangat para petani tetap tinggi. Ita menambahkan bahwa setelah panen ini, lahan akan kembali diolah untuk penanaman berikutnya sebagai bagian dari upaya mengejar target Luas Tambah Tanam (LTT) di Kabupaten Bintan.
“Setelah panen ini, kita akan olah lagi lahannya. Kita akan tambah luas lahan setengah hektar lagi untuk mengejar target LTT,” ujarnya.
Namun, tidak semua lahan padi gogo memberikan hasil maksimal, seperti lahan sawah di Gang Lengkuas, tidak jauh dari lahan yang berada di Gang Rawa, Padi gogo yang ditanam di lahan ini tidak berhasil secara maksimal akibat kurangnya pengairan.
“Kemarin kita sudah ambil sampel tanaman dan serahkan ke Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP). Di sana awalnya kena penyakit blas, Kalau dipertahankan, sudah tidak bisa lagi. Untuk penanaman berikutnya, kita akan perhatikan kesehatan tanahnya sejak awal,” tambahnya.
Kendala lain yang dihadapi petani adalah serangan hama burung, terutama karena lokasi lahan yang berdekatan dengan kawasan hutan. Namun, hama penyakit masih dapat dikendalikan dengan baik.
“Kalau padi di Gg. Rawa kendalanya serangan hama ungags, sedangkan padi yang di Gg. Lengkuas kendalanya di pengairan yang kurang,” jelas Putri, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) pada DKPP Kabupaten Bintan.
Program LTT sendiri merupakan bagian dari dukungan terhadap program Asta Cita Presiden RI , Prabowo Subianto. Kabupaten Bintan, meski memiliki keterbatasan lahan, tetap berkomitmen untuk berkontribusi aktif. DKPP telah mengusulkan CPCL (Calon Petani Calon Lahan) seluas 22 hektar untuk padi gogo, dan hingga saat ini, realisasi penanaman telah mencapai 26,5 hektar yang tersebar di seluruh wilayah Bintan.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian terus memberikan pendampingan melalui Petugas Penyuluh Lapangan. Dari 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Bintan, sebanyak 7 kecamatan aktif menanam padi, sementara 3 kecamatan lainnya seperti Tambelan, Bintan Pesisir, dan Mantang belum terlibat aktif dalam program tersebut.
“Alhamdulillah, kelompok petani kita semangat mengolah lahannya dan kita akan mulai lagi. Insyaallah, kita targetkan tanam kembali pada bulan November,” tutup Ita.