DLH Bintan Dorong Gaya Hidup Ramah Lingkungan Lewat Penyuluhan Kompos dan Biopori

DLH Bintan gelar penyuluhan pembuatan kompos dan biopori di Kecamatan Bintan Timur, Rabu (01/10/2025). F-Ist

BINTAN | WARTA RAKYAT —Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bintan kembali menggelar penyuluhan lingkungan sebagai bagian dari program unggulan Bintan Berseri Kegiatan yang berlangsung di Kecamatan Bintan Timur ini menyasar masyarakat umum dan pegiat bank sampah, dengan fokus pada praktik pembuatan kompos dan lubang resapan biopori.

Bupati Bintan, Roby Kurniawan, menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Ia menilai bahwa terobosan-terobosan seperti ini merupakan langkah nyata dalam menjawab isu lingkungan yang semakin mendesak.

“Terobosan semacam ini harus terus digesa. Isu lingkungan adalah isu nasional. Harapannya, masyarakat semakin memahami manfaat dari lingkungan yang bersih dan sehat,” ujar Roby.

Kepala DLH Bintan, Niken Wulandari, menjelaskan bahwa penyuluhan ini bertujuan untuk mengedukasi sekaligus memberdayakan masyarakat agar mampu mengelola limbah rumah tangga secara mandiri dan berkelanjutan.

“Kami berharap kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan semakin meningkat. Ini sejalan dengan visi pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan,” jelas Niken.

Dalam sesi pembuatan kompos, peserta diajarkan cara mengolah sampah organik seperti sisa makanan dan daun menjadi pupuk alami. Selain mengurangi volume sampah ke TPA, kompos juga memperbaiki kualitas tanah dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

“Kompos adalah contoh nyata ekonomi sirkular. Sampah yang tadinya dianggap tidak berguna bisa menjadi sumber daya yang bermanfaat,” tambah Niken.

Biopori: Solusi Resapan Air dan Pengolahan Sampah

Sesi praktik biopori memperkenalkan teknik sederhana untuk meningkatkan daya serap air tanah. Lubang biopori juga dapat diisi dengan sampah organik yang akan terurai menjadi kompos langsung di dalam tanah, sekaligus membantu konservasi air dan mengurangi risiko banjir.

DLH Bintan menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pilar edukasi dalam program ‘Bintan Berseri’ yang juga mencakup regulasi dan kolaborasi lintas sektor.

“Kegiatan seperti ini adalah langkah kecil yang membawa dampak besar bagi kelestarian lingkungan, khususnya di Bintan,” tutup Niken.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses