TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Polemik penutupan kantin di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Tanjungpinang akhirnya membuat DPRD Kepulauan Riau (Kepri) turun tangan.
Anggota DPRD dapil Tanjungpinang melakukan inspeksi mendadak (sidak) setelah menerima banyak keluhan dari orang tua murid.
Sudah enam bulan lamanya kantin SMAN 2 Tanjungpinang tidak beroperasi. Akibatnya, para siswa kesulitan mencari makan saat jam istirahat. Bahkan, ada yang terpaksa membeli lewat aplikasi dengan harga lebih mahal, membawa bekal dari rumah, hingga menahan lapar karena tidak ada pilihan lain.
Anggota Komisi II DPRD Kepri, Rudy Chua, mengungkapkan bahwa pihak sekolah berdalih penutupan kantin dilakukan demi mengurangi sampah di lingkungan sekolah.
“Kata Kepala Sekolah, karena ingin menghapus sampah, kantinnya ditutup. Tapi justru ini menimbulkan masalah baru,” jelas Rudy, Rabu 27 Agustus 2025.
Dari hasil sidak, DPRD memastikan pihak sekolah berjanji akan membuka kembali kantin dalam waktu dekat.
“Sekolah sudah menyampaikan, kantin akan dibuka kembali minggu depan,” tambah Rudy.
Sementara itu, Kepala SMAN 2 Tanjungpinang, Kariadi, membenarkan adanya penutupan. Menurutnya, selain untuk mengurangi sampah, penutupan juga disebabkan adanya renovasi di lingkungan sekolah.
“Memang sampah berkurang, tapi ada orang tua yang keberatan. Kami tidak berniat menutup selamanya, dan kantin akan segera dibuka kembali,” jelas Kariadi.
Salah seorang siswa, Fakhri, mengaku sangat terbebani dengan penutupan kantin.
“Kalau jajan di kantin biasanya cukup Rp15 ribu, tapi kalau lewat aplikasi bisa lebih mahal,” keluhnya.