BINTAN | WARTA RAKYAT – Pos Pengamanan Terpadu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Bintan selesai dibangun dan diresmikan oleh Pimpinan PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) George Santos dan Kapolda Kepri, Irjen Pol Asep Safrudin, S.I.K., M.H yang didampingi oleh Bupati Bintan, Roby Kurniawan, PJU Polda Kepri, Kapolres Bintan, AKBP Yunita Stevani, S.I.K., M.Si dan juga Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Fokompimda) Kabupaten Bintan, Kamis (14/8/2025).
Pimpinan PT. Bintan Alumina Indonesia (BAI), George Santos, menyampaikan bahwa dengan kehadiran Pos Pengamanan Terpadu ini, dapat memberikan rasa aman dan nyaman dalam berinvestasi.
“Keamanan adalah salah satu kunci dalam berinvestasi. Ketika keamanan dan dukungan dari masyarakat dapat diberikan, maka investor akan yakin dan berani untuk masuk dan berinvestasi, ditambah lagi dengan kemudahan regulasi dan perizinan. Sehingga Pos Pengamanan Terpadu ini diharapkan mendukung dan memperkuat pengamanan investasi di KEK Galang Batang,” ujar George Santos.
Santos melanjutkan, Pos Pengamanan Terpadu ini dibangun dengan tujuan untuk merperkuat kesiapsiagaan personel baik dalam menjaga keamanan, khususnya di wilayah KEK Galang Batang.
“Dengan adanya Pos Pengamanan Terpadu ini, kami berharap koordinasi dan respons terhadap setiap situasi dapat berlangsung lebih cepat dan efektif. Kami juga memahami bahwa menjaga keamanan adalah tugas yang membutuhkan dedikasi yang tinggi. Untuk itu kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada jajaran Polda Kepulauan Riau dan Polres Bintan, atas kerja keras dalam menciptakan situasi yang aman dan kondusif di kawasan ini,” lanjut Santos.
Bagi PT BAI, sambung Santos, kerjasama ini tidak hanya bertujuan mendukung kelancaran kegiatan industri di KEK Galang Batang, tetapi juga menjadi wujud tanggungjawab bersama dalam mendukung pembangunan daerah.
“Semoga Pos Pengamanan Terpadu ini dapat memberikan manfaat dalam mendukung kegiatan Di KEK Galang Batang.
Untuk diketahui, PT. Bintan Alumina Indonesia (BAI) telah mengalami perkembangan signifikan dalam pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) Galang Batang, Bintan, dengan fokus pada industri hilirisasi bauksit menjadi alumina.
Proyek ini melibatkan pembangunan smelter alumina yang sangat berkembang untuk Perkembangan Perekonomian.
“Dalam tiga tahun ke depan, investasi akan mencapai Rp.50 Triliun dan bisa menarik lapangan pekerjaan 20.000 orang baik dari pekerja dari kawasan KEK Galang Batang maupun dari luar pulau. Namun kami memprioritaskan masyarakat Bintan,” terang Santos.
Selain itu, sambung Santos, pihaknya juga sedang membangun politeknik, sehingga diklat maupun pendidikan singkat bidang industri dapat direalisasikan segera.
“Kami juga sedang meningkatkan produksi alumina sampai dengan 4 juta ton. Selain itu, kami juga sedang membangun pelabuhan kapasitas 75.000 ton, dan PLTU 900 Megawatt untuk mendukung operasional kegiatan di kawasan kami,” ujar Santos.
Di sisi lain di luar hilirisasi smelter bauksit, PT BAI juga sedang membangun pabrik solar panel dan garmen.
Diakui, PT. BAI terus memberikan kontribusi besar dalam pengabdian kepada masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dengan digelarnya penyediaan dan pembagian Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ratusan siswa SD di Bintan, serta CSR membangun rumah sakit berkapasitas 100 kamar di awal tahun.
Semua aktivitas industri di
KEK Galang Batang sendiri dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, termasuk mengurangi impor alumina dan meningkatkan ekspor serta penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat lokal, termasuk pelatihan bagi tenaga kerja.
Dengan perkembangan ini, PT Bintan Alumina Indonesia berperan penting dalam pengembangan industri hilir bauksit di Indonesia, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
(Red)
