TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Kegiatan Bazar Murah yang digelar Pemerintah Kota Tanjungpinang di Pasar Tani, Jalan Hang Lekir KM 9, menjadi bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap masyarakat.
Selain menyediakan bahan pangan dengan harga terjangkau menjelang Iduladha, bazar ini juga menjadi wadah produktif bagi petani dan pelaku UMKM lokal untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Sejak hari pertama, antusiasme masyarakat terlihat tinggi. Ratusan warga memadati lokasi untuk membeli kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, telur, hingga sayuran dengan harga di bawah pasar. Telur dijual seharga Rp45 ribu per papan, lebih murah dibandingkan harga pasar yang biasanya lebih tinggi.
Siti Rohani (42), warga Batu IX, mengaku bersyukur dengan adanya kegiatan tersebut. “Saya beli beras dan telur. Selisih harganya lumayan. Ini sangat membantu kami, apalagi menjelang hari besar. Terima kasih untuk pemerintah kota,” ujarnya.
Tak hanya menjual murah, Pemko Tanjungpinang juga membagikan 1.300 kupon belanja senilai Rp50 ribu untuk masyarakat kurang mampu, sebagai bentuk kepedulian sosial.
Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk hadir langsung di tengah masyarakat dalam menghadapi tekanan ekonomi.
“Bazar murah ini adalah bentuk komitmen Pemko melalui OPD yang ikut menyumbang untuk masyarakat. Kita ingin masyarakat terbantu, terlebih menjelang hari besar seperti Iduladha. Pemerintah tidak boleh hanya berpangku tangan melihat harga-harga naik,” tegas Lis Darmansyah.
Selain menguntungkan masyarakat sebagai konsumen, bazar juga membuka peluang ekonomi bagi para petani dan pelaku UMKM. Mawan, seorang petani sayur yang berpartisipasi dalam bazar, menyambut baik kegiatan ini.
“Kami senang bisa jual langsung ke pembeli. Hasilnya lebih baik karena tidak harus lewat tengkulak. Ini juga jadi tempat kami memperkenalkan produk ke warga lebih luas,” katanya.
Bazar Murah Pasar Tani Tanjungpinang digelar selama tiga hari, dari 31 Mei hingga 2 Juni 2025, bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Bulog, Hypermart, kelompok tani, distributor pangan, UMKM, dan pelaku usaha lokal lainnya.
Pada hari pertama pelaksanaan, perputaran uang tercatat tembus hingga Rp70 juta, menandakan tingginya transaksi dan daya beli masyarakat dalam menyambut momentum Iduladha. Pemerintah berharap kegiatan serupa dapat menjadi agenda rutin guna menjaga stabilitas harga dan memperkuat ketahanan pangan daerah. (Red)