BINTAN | WARTA RAKYAT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan merasionalisasi anggaran senilai Rp90 miliar sebagai upaya efisiensi dalam penggunaan dana daerah. Hal ini disampaikan oleh Bupati Bintan, Roby Kurniawan, setelah melakukan rapat monitoring dan evaluasi realisasi penyerapan anggaran/fisik pada triwulan I tahun 2015 pada Senin (21/4/2025) kemarin.
Dalam keterangannya, Roby menegaskan bahwa langkah efisiensi ini dilakukan tanpa mengorbankan program perlindungan masyarakat. Ia juga berharap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bintan akan terus meningkat.
“Anggaran yang dirasionalisasi mencapai sekitar Rp90 miliar. Tahap pertama sebesar Rp25 miliar, terdiri dari pemangkasan anggaran perjalanan dinas hingga 50 persen. Tahap kedua hampir Rp63 miliar. Meski ada kendala, intinya kita harus berhemat dan berdoa agar PAD segera meningkat,” ujar Roby.
“Yang pasti program perlindungan untuk masyrakat tidak ada yang terganggu,” tegasnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bintan, Ronny Kartika, menjelaskan bahwa efisiensi dilakukan di berbagai sektor, termasuk pengurangan belanja alat tulis kantor (ATK), belanja makan minum, serta kebutuhan lain yang dianggap masih bisa ditunda.
“Kita menyisir proyeksi nilai APBD senilai Rp63 miliar untuk mencari anggaran yang bisa dipangkas. Dokumen APBD tetap menjadi dokumen penting, tetapi harus disesuaikan dengan kondisi keuangan saat ini. Prinsipnya, jangan sampai ada tunda bayar untuk tahun depan,” jelas Ronny.
Menurutnya, langkah ini penting untuk memastikan kegiatan dan program pemerintah tidak terhambat karena kekurangan dana. Pemkab Bintan ingin menghindari pengalaman daerah lain, di mana kegiatan sudah berjalan tetapi dana tidak tersedia, sehingga penyaluran menjadi tertunda.
Pemkab Bintan berkomitmen menyeimbangkan income dengan pengeluaran. Rasionalisasi anggaran diharapkan memberikan dampak positif terhadap keuangan daerah dan kelancaran pelaksanaan program prioritas bagi masyarakat.
“Banyak di pengalaman di kabupaten-kota lain saat kegiatan berjalan ternyata uangnya tidak ada, sehingga penyalurannya jadi tertunda. Lebih baik dengan kondisi riil, existing, kondisi duitnya pada hari ini berapa, incomenya berapa dan pengeluarannya berapa,” ujar Ronny.
“Nah, inilah yang akan kita sesuaikan, kegiatan mana aja yang kita lakukan pemangkasan atau rasionalilasi, nanti kita sampaikan lagi dalam bentuk data,” pungkasnya.