BINTAN | WARTA RAKYAT – Tahun ajaran 2025-2026 akan membawa perubahan dalam sistem penerimaan siswa baru di Kabupaten Bintan. Sistem yang sebelumnya dikenal sebagai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) kini berganti nama menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Salah satu perubahan utama adalah peralihan dari sistem zonasi ke sistem domisili, yang diharapkan dapat lebih memenuhi kebutuhan sekolah dan siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Bintan, Nafriyon, menyampaikan bahwa perubahan ini diiringi dengan berbagai penyempurnaan pola penerimaan.
Nafriyon menjelaskan bahwa sistem penerimaan siswa di Bintan tetap menggunakan platform online, tetapi beberapa pola telah disesuaikan. Salah satu perubahan utama adalah peralihan dari sistem zonasi ke sistem domisili.
“Persentase domisili akan dikurangi, sementara persentase prestasi akan diperbesar. Namun, keputusan besarnya persentase tersebut akan ditentukan setelah rapat internal,” terang Nafriyon, Selasa (8/4).
Ia menambahkan bahwa sosialisasi akan dimulai pada bulan Mei 2025, dan pelaksanaan pendaftaran melalui SPMB dijadwalkan berlangsung pada Juni dan Juli 2025 tahun ajaran baru dimulai.
“Pembuktian domisili juga akan menggunakan data kependudukan terkait administrasi kependudukan untuk memastikan validitas,” jelasnya.
Mapping Kebutuhan dan Perencanaan Teknis
Teknis penerimaan siswa baru nantinya juga akan melalui proses mapping kebutuhan sekolah. Dinas Pendidikan Bintan akan melakukan pemetaan jumlah SD yang menjadi penyangga di sekitar setiap SMP, sehingga penerimaan siswa dapat dilakukan secara optimal.
Nafriyon turut menyampaikan bahwa petunjuk teknis (juknis) sudah dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sementara peraturan bupati (Perbup) sedang dipersiapkan untuk mendukung sistem SPMB.
“Pendaftaran nanti tetap dilakukan secara online melalui aplikasi atau web SIPINTAR milik Pemkab Bintan. Aplikasi ini juga akan segera di-upgrade untuk memenuhi kebutuhan informasi dan ketentuan penerimaan siswa baru,” kata Nafriyon.
