Pemko Tutup Safari Ramadan di Pulau Penyengat, Lis: Semoga Semakin Makmur, Sejahtera dan Menjadi Negeri yang Terbaik

Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah saat mengikuti penutupan rangkaian Safari Ramadan 1446 H/2025 M yang digelar Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang yang berakhir pada, Sabtu (29/3/2025) sore, di halaman Masjid Sultan Riau, Pulau Penyengat.(Foto: Diskominfo Tanjungpinang)

TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Rangkaian Safari Ramadan 1446 H/2025 M yang digelar Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang resmi berakhir, Sabtu (29/3/2025) sore, di halaman Masjid Sultan Riau, Pulau Penyengat.

Acara ini menjadi momen kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat dalam menyambut Idulfitri.

Penutupan Safari Ramadan diisi dengan penyerahan bantuan perlengkapan masjid, tausiyah agama, serta berbuka puasa bersama warga setempat.

Dalam sambutannya, Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, mengajak masyarakat menjadikan Ramadan sebagai momentum penyempurnaan ibadah sekaligus mendoakan kesejahteraan kota Tanjungpinang.

“Harapan kita, negeri yang kita cintai ini semakin makmur, sejahtera, dan menjadi negeri yang terbaik,” ujarnya.

Lis menjelaskan bahwa Pemko Tanjungpinang saat ini bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kepri untuk mengembangkan Pulau Penyengat, khususnya di kawasan Balai Adat.

“Kami ingin memastikan Pulau Penyengat tetap mencerminkan nilai-nilai adat dan budaya Islam,” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan Pulau Penyengat akan dikemas sebagai pusat budaya, pusat pemerintahan, dan pusat bahasa, dengan tetap menyesuaikan karakter serta kebiasaan masyarakat setempat.

Sebagai upaya melestarikan budaya, Pemko berencana menyusun regulasi terkait aturan berpakaian bagi pengunjung. Nantinya, wisatawan tidak diperbolehkan mengenakan celana pendek, guna menjaga identitas Pulau Penyengat sebagai pusat budaya dan wisata religi.

“Kami ingin Pulau Penyengat memiliki ciri khas yang membedakannya dari tempat lain. Selain itu, pengembangan kuliner khas juga akan menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya,” tambah Lis.

Sementara itu, dalam tausiyahnya, Ustaz Hariyun Sagita, mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga amalan Ramadan setelah bulan suci berakhir.

“Jangan sampai ibadah yang kita jalankan selama sebulan penuh terputus begitu saja. Jadikan kebiasaan baik ini sebagai bagian dari keseharian kita,” pesannya.

Turut hadir dalam acara ini unsur Forkopimda, kepala perangkat daerah, camat, lurah, serta tokoh masyarakat setempat. (tc/Dinas Kominfo).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.