BINTAN | WARTA RAKYAT – Suasana halaman rumah Ketua RT 3 RW IV di Kampung Keter Laut, Kecamatan Teluk Bintan, Kelurahan Tembeling Tanjung, berubah riuh pada Sabtu sore (22/3/2025). Anak-anak, para ibu, dan bapak-bapak tampak duduk santai di teras, tenda, dan gazebo rumah sang ketua RT. Keramaian itu bertambah ketika rombongan komunitas Big One tiba, membawa bingkisan berupa tas, sembako dan uang untuk warga setempat.
Anak-anak yang tengah asyik bermain bola langsung berlarian menuju rombongan tersebut. Dengan semangat, mereka menyambut hadiah yang disiapkan untuk atok, nenek, atau orang tua mereka.
Komunitas Big One adalah perkumpulan donatur asal Singapura yang telah aktif melaksanakan kegiatan amal sejak tahun 2002. Setiap tahunnya, komunitas ini menyalurkan bantuan kepada masyarakat kurang mampu di wilayah Bintan dan Tanjungpinang. Pada tahun ini, sasaran mereka adalah masyarakat nelayan tradisional di Kelurahan Tembeling Tanjung, serta warga kurang mampu di Tanjungpinang.
“Kami diminta untuk mencari siapa saja yang layak menerima bantuan ini,” ujar Samsul, Ketua RT 03, saat membuka majelis pertemuan. Bantuan sembako disalurkan kepada warga Kampung Bloreng, Keter Laut, Mansur Tengah, Mansur Kecil, Mansur Besar, dan Keter Tengah.
Selain itu, Samsul juga menyampaikan permohonan maaf kepada warga yang hadir namun tidak mendapatkan bingkisan, karena pembagian sudah berdasarkan daftar nama yang ditetapkan sebelumnya.
Yoden, salah satu anggota Komunitas Big One, dalam sambutannya menyampaikan harapan agar pekerjaan amal mereka terus dimudahkan Allah SWT. “Kami bagikan sembako yang berisi kebutuhan sehari-hari dan uang Rp100 ribu. Semoga doa masyarakat dapat mempermudah langkah kami ke depannya untuk terus membantu sesama,” ujarnya.
Satu per satu warga yang namanya tercatat maju ke depan untuk menerima paket sembako, yang dikemas rapi dalam wadah segi empat. Masing-masing juga menerima amplop berisi uang Rp100 ribu. Wajah-wajah mereka terlihat sumringah, dengan senyum bahagia yang merekah.
“Alhamdulillah, bersyukur dapat rezeki di bulan Ramadan,” ungkap Ijatekah, warga Kampung Keter Tengah, seusai menerima bantuan.

Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga mendapat kebahagiaan. Sebanyak 30 tas sekolah yang berisi alat tulis, sajadah kecil, dan uang jajan sebesar Rp20 ribu dibagikan kepada anak-anak usia sekolah. Mereka pun terlihat antusias mengantre untuk menerima bingkisan tersebut.
“Senang hati kami dapat hadiah,” ujar Habibullah, bocah berusia enam tahun, dengan logat Melayu yang khas. Sambil menunjukkan amplop dan tasnya, ia berlari kecil menyusul teman-temannya yang bergembira.
Samsul menyebut program berbagi dari Komunitas Big One ini sudah rutin dilaksanakan di Kampung Keter Laut sejak tahun 2016. Tahun ini, ada 77 paket sembako dan 30 tas sekolah yang dibagikan kepada warga.

“Kami sangat bersyukur mendapatkan rezeki seperti ini. Harapan dan doa kami, semoga para donatur dimudahkan rezekinya dan dapat terus melakukan kebaikan,” ujar Samsul.
Menurut Yoden, kondisi Kampung Keter Laut yang terpencil dan sebelumnya terisolasi menjadi alasan komunitas ini memilih wilayah tersebut sebagai lokasi penerima bantuan.
“Kondisi masyarakat di Kampung Keter Laut membuat kami tersentuh. Sebelum ada jembatan pada tahun 2016, mereka sangat terisolasi. Sekalipun sekarang akses lebih baik, pendapatan para nelayan masih jauh di bawah standar,” ungkapnya.
Selain di Kampung Keter Laut, Komunitas Big One juga akan melanjutkan kegiatan berbagi kepada warga tidak mampu di Pulau Dompak, Tanjungpinang. Di Dompak mereka membagikan 80 paket sembako dan 70 tas sekolah berikut dengan uang tunai. Disini anggota komunitas Big One secara langsung mengantarkan door to door ke rumah warga.
Sebagai informasi, anggota Komunitas Big One bukanlah orang-orang yang kaya raya secara materi. Namun, dengan semangat tulus, tekad kuat dan niat baik, mereka menggalang dana untuk membantu masyarakat di Bintan dan Tanjungpinang yang membutuhkan. Tak hanya di bulan Ramadhan saja, kegiatan amal rutin dilakukan setiap bulan dengan membagikan zakat dan makanan bagi warga tidak mampu.