Penghentian Distribusi Beras Bulog SPHP, Masyarakat Beralih ke Beras Lain

BINTAN |WARTA RAKYAT – Pemerintah menghentikan distribusi beras Bulog SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) sejak Tanggal 7 Februari. Masyarakat turut menanggapi dihentikannya pasokan beras Bulog tersebut.

Menurut Saliman, beras Bulog SPHP tetap disalurkan pemerintah kepada masyarakat, selain harganya lebih terjangkau, rasa beras tersebut dinilai lebih enak dan pulen.

“Kalau bisa diusahakan lagi oleh pemerintah, kan bisa bantu masyarakat, karena harganya agak murah dan sudah cocok juga, keluarga saya suka karena agak pulen, meski kadang-kadang ada yang agak hitam dan putih,” ucap Saliman saat ditemui di pasar Barek Motor Kijang, Selasa (25/2).

Sebagai penggantinya, Saliman memilih beralih menggunakan beras merek Jeruk dan Tomat karena harganya sama dengan SPHP, yakni  Rp 65 ribu per 5 Kg.

“Kalau sudah ga ada lagi, pakai yang ada, seperti merek tomat dan jeruk, harganya sama dengan SPHP,” terangya.

Ciku, pemilik Swalayan WS di Barek Motor Kijang, mengatakan ketersediaan beras SPHP digudang miliknya memang masih ada meski tidak begitu banyak. Ia mengakui beras SPHP peminatnya cukup banyak.

“Persediaan masih ada, tetapi tidak banyak, mudah-mudahan pemerintah bisa membuka kran distribusi lagi, karena peminat SPHP termasuk besar, mungkin karena rasa dan mekarnya,”ujarnya

Terkait beras kualitas premium merek ‘Beraskita’ yang di keluarkan Bulog, Swalayan WS menjual di harga Rp 70 ribu per 5kg. “Tetapi peminatnya agak kurang,” ucapnya.

Kepala Bulog Divre Tanjungpinang Arief Alhadihaq saat dikonfirmasi membenarkan pasokan beras SPHP dihentikan penyalurannya sejak tanggal 7 Februari lalu.

“Sesuai kebijakan pemerintah, Beras SPHP dihentikan penyalurannya mulai tanggal 7 Februari lalu. Untuk beras SPHP yang transaksi di tanggal  6 Februari, yang sekarang tersedia di kedai-kedai itu masih bisa di distribusikan kepada masyarakat,” ujar Arief di Km 23 Kijang.

Arief menyebut pemerintah pusat belum menyediakan pengganti beras SPHP. Meski begitu Bulog menyediakan beras merek ‘Beraskita’ dengan kualitas premium dengan harga yang masih terjangkau.

“Untuk penggantinya  belum ada dari pusat, tetapi Bulog menyediakan beras kualitas premium, harganya masih terjangkau, kemasan 5kg dilepas dengan harga Rp 65 ribu,” ucapnya.

Kepala DKUPP Bintan Asy Syukri mengakui beras SPHP cukup di idolakan masyarakat, namun persoalannya telah dihentikan oleh pemerintah pusat. Ia menghimbau kepada masyarakat bisa beralih menggunakan beras lain dengan jenis dan harga yang sama.

“Persoalannya hari ini beras tersebut penyalurannya telah dihentikan oleh pemerintah pusat, masyarakat  bisa beralih ke beras yang lain, Kita tetap koordinasi dengan Bulog,” ujarnya di WS Swalayan.

“Pedagang jangan menjual beras lebih tinggi dari HET yang telah ditentukan,” himbaunya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.