TANJUNGPINANG\WARTA RAKYAT – Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-22 Provinsi Kepulauan Riau, Pemprov Kepri kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sebanyak 1.965 pelaku UMKM di Kota Tanjungpinang menerima bantuan modal dengan total nilai Rp 1,965 miliar, yang secara simbolis diserahkan oleh Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Jumat (20/5)
Setiap pelaku UMKM yang telah diverifikasi menerima bantuan sebesar Rp 1 juta. Distribusi bantuan ini meliputi Kecamatan Bukit Bestari dengan 535 penerima (Rp 535 juta), Kecamatan Tanjungpinang Timur dengan 460 penerima (Rp 460 juta), Kecamatan Tanjungpinang Barat dengan 397 penerima (Rp 397 juta), dan Kecamatan Tanjungpinang Kota dengan 573 penerima (Rp 573 juta).
Gubernur Ansar Ahmad dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga dan membina UMKM, terutama setelah peran besar mereka dalam menopang ekonomi selama masa pandemi COVID-19.
“UMKM adalah penyelamat ekonomi negara ketika ekonomi global menghadapi turbulensi yang berat. Mereka telah membuktikan daya tahan mereka, bahkan ketika banyak yang terpaksa beralih ke penjualan online selama pandemi,” ujar Ansar.
Ia juga menekankan bahwa bantuan permodalan ini berasal dari dana aspirasi anggota DPRD Provinsi Kepri, Rudi Chua, yang secara langsung mendengarkan kebutuhan masyarakat saat reses.
“Verifikasi dilakukan dengan ketat hingga mendatangi rumah-rumah UMKM untuk memastikan bantuan tepat sasaran. Dari sekitar 3.000 UMKM yang diverifikasi, 1.965 UMKM akhirnya terpilih,” tambahnya.
Dukungan Berkelanjutan untuk UMKM Kepri
Selain bantuan modal yang diserahkan hari ini, Pemprov Kepri melalui program strategis Gubernur Ansar juga telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk membantu UMKM naik kelas. Salah satunya adalah Bantuan Modal Usaha Subsidi Margin 0% yang bekerja sama dengan BRK Syariah. Program ini telah menyalurkan dana sebesar Rp 30,411 miliar dan memberikan manfaat kepada 1.398 UMKM di seluruh kabupaten/kota di Kepri sejak November 2021.
Selain itu, Pemprov Kepri juga terus mendorong UMKM Kepri agar dapat bersaing di pasar global melalui berbagai program unggulan, seperti Pemenuhan Fasilitas Sterilisasi Produk UMKM yang akan diekspor ke luar negeri dengan total anggaran Rp 2 miliar, serta peningkatan kapasitas SDM melalui berbagai program pelatihan. Pada tahun 2023, sebanyak 1.269 pelaku usaha telah menerima pelatihan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Pemprov Kepri juga memberikan bantuan peralatan usaha seperti gerobak, coolbox, blender, dan peralatan memasak lainnya agar pelaku UMKM bisa langsung berproduksi. Di samping itu, terdapat Program Pendampingan Usaha yang melibatkan 27 tenaga pendamping UMKM di seluruh kabupaten/kota. Program ini memberikan layanan mulai dari legalitas, keuangan, pemasaran, hingga digitalisasi dan pembukuan, bahkan bantuan pendampingan hukum.
Gubernur Ansar juga menyebutkan upaya Pemprov Kepri dalam memfasilitasi UMKM agar masuk ke platform digital, seperti Mbizz Market dan Ekatalog Pemerintah. Pada tahun 2023, sebanyak 597 pelaku UMKM berhasil berkompetisi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah dengan menyelesaikan lebih dari 26.000 paket. Pada tahun 2024 hingga bulan ini, 522 pelaku UMKM telah menyelesaikan 18.821 paket dari total 19.686 paket yang ditargetkan.
Dengan berbagai program ini, Gubernur Ansar berharap pelaku UMKM di Kepri dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. “Mari kita syukuri bantuan ini dan manfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan usaha kita,” pungkas Ansar. (ron)