TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Orang tua murid mengeluh setelah menerima kabar seragam sekolah gratis ditiadakan karena ada pemangkasan anggaran dilakukan oleh Pemko Tanjungpinang.
Salah satu orang tua calon siswa mengaku mendapatkan informasi seragam gratis ditiadakan pada tahun ajaran 2024/2025 dari kepala sekolah tempat anaknya mendaftar.
“Tahun kemarin masih dapat, tahun ini informasi dari kepala sekolah seragam gratis tidak dapat,” ujarnya kepada Wartarakyat.co.id belum lama ini.
Ia mengatakan, sekolah tempat anaknya mendaftar merupakan sekolah negeri dibawah Kementrian Agama (Kemenag), sehingga tidak terdaftar di Disdik Tanjungpinang.
Menurutnya, karena tidak terdaftar sehingga Disdik Tanjungpinang mengkategorikan masuk dalam sekolah swasta dan tahun ini direncanakan tidak akan mendapatkan seragam gratis.
“Anak kami warga Tanjungpinang, kenapa harus dibedakan. Kalau memang ada pemangkasan anggaran seharusnya adil lah, bisa hanya mengurangi jumlah seragamnya,” tuturnya.
Seragam gratis tersebut, lanjutnya, sangat bermanfaat untuk meringankan beban orang tua. Tidak adanya seragam gratis ini dirinya harus mengeluarkan uang untuk membeli baju seragam.
“Untuk seragam laki-laki bayar Rp900 ribu lebih, sedangkan untuk perempuan Rp1 juta lebih,” imbuhnya.
Menanggapi hal ini, Penjabat Wali Kota Tanjungpinang Andri Rizal mengatakan, pihaknya belum mengetahui besaran anggaran yang dialokasikan untuk pengadaan seragam gratis siswa SD dan SMP di Tanjungpinang itu.
Pemko Tanjungpinang, lanjut Andri, masih menghitung besaran anggaran untuk pengadaan seragam gratis tersebut.
“Kita masih membahasnya bersama TAPD, jadi mereka masih bekerja kita belum tahu postur anggarannya bagaimana,” kata Andri Rizal, Kamis (20/6/2024).
Sementara terkait adanya kabar pemangkasan anggaran program seragam gratis akibat defisit, ia menyebutkan saat ini TAPD tengah melakukan rasionalisasi. “TAPD masih bekerja,” imbuhnya.