KARIMUN | WARTA KEPRI – Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad beramah tamah bersama seluruh tokoh dan pejuang pembentukan Provinsi Kepri, yang dilaksanakan di Rumah Dinas Bupati Karimun, Rabu (15/5), sempena Peringatan Hari Marwah Kepri ke-22.
Ramah tamah dan jamuan makan siang yang berlangsung dengan hangat tersebut, juga dihadiri langsung Ketua Umum BP3KR Huzrin Hood, mantan Ketua DPRD Kepri Nur Syafriadi, Kepala OPD Provinsi Kepri dan pimpinan FKPD Karimun.
“Hari ini Rabu 15 Mei 2024 kita berkumpul bersama ditempat ini, tidak lain untuk bersama- sama mengenang seluruh perjuangan semua pihak yang terlibat dalam pembentukan Provinsi Kepri, ” ucap Gubernur Ansar mengawali sambutannya.
Diceritakan Gubernur Ansar, sejarah perjuangan untuk lepas dari Provinsi Riau, harus diingat dan dijadikan momentum refleksi dan evaluasi diri, bagi pembangunan di Provinsi Kepri. Dimana hal tersebut dijadikan trigger untuk bisa membangun Kepri secara adil dan merata.
“Karenanya meski dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemerintah Provinsi Kepri, kita coba terus berbagi dimana semua kabupaten dan kota menerima alokasi anggaran untuk pembangunan” jelasnya.
Dikatakan lebih lanjut oleh suami Dewi Kumalasari ini, Kepri memang menghadapi banyak tantangan dalam membangun wilayah karena memang letak geografis yang terdiri dari banyak pulau- pulau dan juga lautan.
“Tapi kita juga mesti selalu bersyukur, karena kita dianugerahi wilayah yang secara geografis terletak diperbatasan, dan langsung berhadapan dengan negara-negara luar. Dan wilayah lautan kita, juga berada dijalur tersibuk perdagangan penting dunia” tambahnya.
Gubernur Ansar juga menceritakan bagaimana Pemerintah Provinsi Kepri bersama stakeholder terkait lainnya, terus melakukan kolaborasi dengan menerapkan berbagai langkah kebijakan dan program strategis, yang dilakukan guna membangun Kepulauan Riau tercinta.
Di antaranya Pembangunan Rumah Singgah di Jakarta dan Batam, bantuan BPJS Ketenagakerjaan yang menyasar 31.896 Nelayan, subsidi bunga 0% melalui BRK Syariah sebagai penguatan modal bagi pelaku UMKM, bantuan hibah kepada Rumah Ibadah, hingga program Kepri Terang.
“Program strategis tersebut kita persembahkan untuk masyarakat, agar bisa diketahui secara luas dan dapat dimanfaatkan seluruh lapisan masyarakat Kepri” tutupnya.
Sementara itu Ketua Umum BP3KR Huzrin Hood mengingatkan, dari 22 tahun perjalanannya, Provinsi Kepri sebagai bumi Melayu, bisa menonjolkan diri sebagai sebuah negeri berazam. Dimana Melayu harus menedepankan nilai- nilai ajaran Islam yang makin baik.
“Salah satu yang bisa dilaksanakan yakni ketika tengah ada kegiatan pemerintahan berlangsung, ada panggilan adzan berkumandang untuk berhenti. Demi kita menghormati dan menghargai panggilan suci dari Illahi” ungkap Huzrin Hood.
Ia pun berharap, Tanjungpinang yang sudah sama-sama disepakati sebagai pusat ibukota provinsi, bisa makin bergeliat dalam aktivitas pembangunan. Yang mana itu akan berdampak pada perekonomian masyarakat luas.
“saya meminta betul kepada para penyelenggara pemerintahan, sebagai ibukota Provinsi, agar Tanjungpinang kedepan dibuat makin bergeliat lagi” harapnya.
Adapun Bupati Karimun Aunur Rafiq mengatakan kalau kegiatan ramah tamah, makan siang dan juga silaturahmi ini, memang bagian dari memperingati Hari Marwah Rakyat Kepri yang rangkaiannya dimulai sepanjang pagi hingga malam hari ini.
“Dimana semua kegiatan ini adalah simbol penghargaan terhadap sejarah dan perkembangan Provinsi Kepulauan Riau sejak didirikan tepatnya 22 tahun yang lalu, ” jelas Aunur Rafiq. ( fik)