TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Tanjungpinang Riany mengatakan, kenaikan harga komoditas bawang disebabkan faktor cuaca.
“Kalau bulan November sampai Desember kan memang musim hujan. Tentu pengaruh dengan hasil panen bawang,” kata Riany diwawancarai saat menggelar Operasi Pasar Murah di Gedung Tanjak, Kelurahan Tanjung Unggat, belum lama ini.
Menurutnya, bawang yang dijual oleh pedagang itu rata-rata didatangkan dari wilayah Pulau Jawa. Namun, pihaknya akan terus memantau dan mencari solusi, mengenai kenaikan-kenaikan harga bahan pokok tersebut.
“Kami akan terus turun ke lapangan, jika barang tersedia banyak tapi harga naik, tentu kita tak mau seperti itu, kecuali stok terbatas barang naik, itu memang sudah hukum dagang,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pedagang Bintan Center Hani mengaku, harga bawang merah dan bawang putih memang mengalami kenaikan sejak beberapa minggu belakangan.
Menurutnya, kenaikan karena sudah tinggi saat didatangkan distributor dari Pulau Jawa. “Kita ambil distributor sudah naik, jadi harga kita naikan,” katanya, Senin (27/11/2023).
Ia menyampaikan, bawang merah jawa awalnya Rp40 ribu per kilogram, saat ini naik menjadi Rp42 ribu, bawang merah bleri dari Rp24 Ribu naik menjadi Rp26 ribu. Sedangkan bawang putih dari Rp32 ribu, naik menjadi Rp34 ribu.