TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Sebanyak ratusan peserta memeriahkan Pawai Budaya dan Mobil Hias yang digelar Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Sabtu (2/9/2023).
Kepala Disbudpar Tanjungpinang Muhammad Nazri menyampaikan, peserta pawai budaya dan mobil hias berasal dari siswa SMP dan SMA, instansi vertikal, BUMN, sanggar seni, paguyuban, serta organisasi masyarakat.
“Ada sekitar 116 peserta memeriahkan pawai budaya dan mobil hias,” kata Nazri saat diwawancarai disela-sela kegiatan.
Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan keragaman budaya dan suku yang ada di Tanjungpinang.
“Intinya untuk memperlihatkan bagaimana dari beragam budaya dan suku yang ada, dapat hidup berdampingan,” ucapnya.
Ia menambahkan, pawai budaya dan mobil hias ini diperlombakan dan langsung di lakukan oleh tim penilai dari dewan kesenian Tanjungpinang.
“Untuk hadiah masih belum bisa diinformasikan, karena surprise,” imbuhnya.
Pantauan di lokasi, masyarakat Tanjungpinang antusias menyaksikan pawai budaya ini. Bahkan, masyarakat sudah memadati lokasi pawai sejak pukul 07.00 WIB.
Salah seorang warga Siska mengaku, senang dengan aktifnya kegiatan seperti pawai budaya dan mobil hias ini.
Menurutnya, pawai budaya yang diadakan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan dan tontonan bagi anak-anak yang turut hadir.
“Pawai budaya kayak gini bisa mengajarkan anak berbagai budaya yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Ia berharap, kegiatan tersebut terus terlaksana setiap tahunnya agar menjadi hiburan dan totonan merakyat untuk warga Kota Tanjungpinang.
Berkah Buat Pedagang
Kegiatan pawai budaya dan mobil hias di Taman Laman Boenda membawa berkah bagi pedagang yang berjualan di kawasan tersebut.
Pasalnya, hadir ribuan masyarakat Tanjungpinang menyaksikan pawai budaya dan mobil hias tersebut membuat dagangan mereka laris manis.
Salah satu pedagang Irwan mengaku, pendapatan meningkat saat kegiatan pawai budaya dan mobil hias ini dibandingkan dengan hari biasanya.
“Hari biasa Rp200 ribu dari sore sampai dengan jam 12 malam. Sekarang baru dua jam jualan sudah dapat omset Rp400 ribu,” ujarnya yang sehari-hari berjualan kacang dan jagung.
Pria yang baru setahun berjualan di kawasan Tepi Laut ini merasa bersyukur event yang dilaksanakan membawa berkah bagi mereka.
“Harapan saya pemerintah sering-seringlah membuat kegiatan yang mengundang orang ramai macam ini, kalau bisa setiap tahun ada,” imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh pedagang lain Mulyadi. Bahkan pedagang Es Krim ini mengaku hanya berjualan dengan durasi sekitar 5 jam, sudah mendapatkan omzet sebesar Rp1 juta.
“Kalau hari biasa saya jualan hanya dapat sekitar Rp 400 ribu per hari,” katanya.
Mulyadi pun mengucapkan terima kasih kepada Pemko Tanjungpinang dan stakeholder terkait yang sudah menyelenggarakan event skala besar ini.
“Semoga pemerintah rutin gelar kegiatan seperti ini, karena sangat berdampak positif bagi kami sebagai rakayat kecil,” ucapnya. (Adv/Dinas Kominfo)