BATAM | WARTA RAKYAT – Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin mengapresiasi Pemprov Kepri yang menetapkan lima SMK berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Dengan menjadi BLUD, pengembangan sekolah dapat dilakukan dengan lebih cepat dan administrasi menjadi lebih mudah.
“Saya dorong itu dari dulu, karena SMK ini garda terdepan membentuk tenaga kerja terampil sejak dini,” katanya melalui seluler, Sabtu (22/7/2023).
Wahyu menerangkan, dengan BLUD, sekolah memiliki kesempatan untuk mencari pendapatan sendiri melalui teaching factory, sinergi dengan industri, dan pengelolaan fasilitas sekolah seperti aula dan kantin.
Ia pun mencontohkan SMKN 6 Batam yang setiap bulannya berhasil membukukan pendapatan Rp40 juta.
“Yang saya sering bina SMKN 6 Batam, alhamdulillah per bulan mereka bisa menghasilkan Rp40 juta. Dengan BLUD mereka bisa kelola sendiri,” terangnya.
Politisi PKS itu menuturkan, BLUD hanyalah langkah awal, kedepannya Pemprov Kepri harus memberikan sertifikasi kompetensi bagi pelajar SMK.
Setiap pelajar SMK di Kepri harus memiliki paling sedikit satu sertifikasi kompetensi sebelum dinyatakan lulus dari sekolah.
Saat ini ujar Wahyu, perusahaan-perusahaan di Kepri tidak melihat ijazah pencari kerja, namun kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikat.
“Saya akan dorong sertifikasi karena perusahaan besar tidak melihat ijazah tapi sertifikasi keahlian,” tuturnya.
Sebelumnya pada 17 Mei 2023, Wahyu berhasil menginisiasi penandatanganan MoU antara PT. Blue Steel Industries (BSI) dan SMKN 6 Batam.
Wahyu mengatakan, MoU antara PT. BSI dan SMKN 6 Batam merupakan bentuk kepeduliannya terhadap penyerapan tenaga kerja, khususnya lulusan SMK.
Bukan hanya untuk siswa yang magang, tapi juga siswa yang sudah lulus, apabila dibutuhkan akan langsung bisa ditampung oleh BSI.
Politisi PKS itu berharap anak didik yang baru lulus sudah bisa langsung diserap oleh industri yang ada di Kota Batam
“Saya akan terus mendorong, SMKN 6 ini bisa berkolaborasi dengan perusahaan setempat. Jadi hari ini dengan BSI (Blue Steel Industries) adalah MoU teaching factory dan lainnya,” ujarnya.
Pejabat legal PT.BSI, Al Hadid menuturkan kerja sama ini bisa memberikan manfaat ke semua pihak yang terlibat.
Bagi PT. BSI kerja sama ini akan mempengaruhi efesiensi perusahaan yang berdampak pada kegiatan usaha dan bagi SMKN 6 Batam mendapatkan kesempatan untuk pelajar meningkatkan kompetensi.
“Jadi kami berharap ke depannya, murid-murid di sini bisa langsung bekerja sebagai pegawai tetap di Blue Steel,” tuturnya.
Al Hadid menyebut, realisasi kerja sama ini akan segera dilakukan setelah penandatangan selesai.
Perusahaan akan mendata murid yang telah lulus dan akan merekrut mereka untuk bekerja di PT. BSI
“Setelah tanda tangan, kami akan langsung mendata terlebih dahulu mana yang siap kerja dan mana yang sedang belajar,” ujarnya.
Kepala SMKN 6 Batam, Abdul Mukti menjelaskan dengan kerja sama ini, diharapkan siswa yang telah lulus sekolah bisa terserap langsung oleh industri.
“Itu sebenarnya tujuan SMK, bagaimana mereka begitu lulus langsung terserap,” jelasnya.
Mukti menambahkan, siswa yang masih belajar juga akan menerima manfaat dari kerja sama ini karena akan langsung praktek di lapangan.
“Anak kami juga bisa berpraktek dengan model teaching factory dan model pembelajaran yang bisa diaplikasikan langsung di lapangan,” tambahnya.