TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Setelah 3 tahun tidak terlaksana, Pemerintah Kota Tanjungpinang kembali melaksanakan Gawai Seni Kota Tanjungpinang, dalam rangka seleksi tari melayu kreasi tingkat sanggar. Kegiatan dilaksanakan di Gedung Kesenian Aisyah Sulaiman, Sabtu malam (3/6).
Dalam sambutannya, Wali Kota Tanjungpinang Rahma mengucapkan apresiasi kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, yang telah melaksanakan kembali kegiatan Gawai seni untuk mewadahi kreatifitas para pelaku seni.
“Alhamdulillah setelah 3 tahun tidak melaksanakan kegiatan keramaian dikarenakan Covid19, tahun ini Pemerintah Kota Tanjungpinang kembali dapat melaksanakan kegiatan Gawai seni dan menghadirkan orang ramai. Melalui seleksi tari sanggar ini, pelaku seni melahirkan kreatifitas, mengembangkan bakat sekaligus berkompetisi,” Ucap Rahma.
Dalam kesempatan itu Rahma juga menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai bukti perhatian Pemerintah Kota Tanjungpinang terhadap para pelaku seni, baik sanggar maupun paguyuban.
Menurutnya, tugas utama yang harus pemerintah dilakukan adalah mempertahankan, melestarikan, menjaga serta mewarisi budaya lokal dengan sebaiknya.
“Kita harus mempertahankan dan menjaga seni budaya Melayu agar tidak terkontaminasi dari budaya asing. Walaupun tidak mudah upaya-upaya pelestarian budaya, kita harus tetap optimis dengan berbagai cara,” ujarnya.
“Pemko Tanjungpinang sangat mendukung kegiatan positif seperti ini, dan untuk itu dalam waktu dekat juga akan dilaksanakan pelantikan Dewan Kesenian Kota Tanjungpinang yang nantinya akan mendukung setiap kegiatan kesenian agar dapat mengembangkan potensi pariwisata dan budaya daerah,” sambungnya.
Sebagai wujud perhatian pemerintah Kota Tanjungpinang terhadap kesenian, Rahma mengatakan telah dilakukan proses pembangunan panggung terbuka bagi pelaku seni yang dapat memanfaatkannya sebagai wadah berkreatifitas.
Ia menyampaikan, Panggung terbuka tesebut dibangun disamping gedung gonggong dan pelataran melayu square dan sudah hampir selesai pengerjaannya yang akan dimanfaatkan sebagai wadah untuk kemajuan dunia seni di Kota Tanjungpinang. Juga Gedung aisyah menjadi kantor dewan kesenian.
“Semua insan pelaku seni dapat memanfaatkan gedung aisya menjadi pusat latihan pentas seni. Mudah-mudahan hal ini menjadi semangat baru untuk seluruh pelaku seni untuk terus berkreatifitas dan menyalurkan bakat,” harap Rahma.
Adapun pemenang seleksi tari melayu kreasi tingkat sanggar se Kota Tanjungpinang diraih oleh sanggar seni Bintan Telani sebagai juara pertama yang akan mewakili Kota Tanjungpinang di tingkat provinsi Kepri, Sanggar seni Nada Do sebagai juara kedua, dan Sanggar seni Kledang sebagai juara ke tiga.