BATAM | WARTA RAKYAT – PT. Blue Steel Industries melakukan penandatanganan kerja sama atau MoU dengan SMKN 6 Batam, Rabu (17/5/2023).
Penandatanganan MoU merupakan inisiasi Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin.
Diketahui, SMKN 6 Batam memiliki jurusan teknik alat berat, teknik pemesinan, teknik pengelasan, teknik komputer jaringan dan teknik kendaraan ringan.
Wahyu mengatakan, MoU antara PT. BSI dan SMKN 6 Batam merupakan bentuk kepeduliannya terhadap penyerapan tenaga kerja, khususnya lulusan SMK.
Bukan hanya untuk siswa yang magang, tapi juga siswa yang sudah lulus, apabila dibutuhkan akan langsung bisa ditampung oleh BSI.
Politisi PKS itu berharap anak didik yang baru lulus sudah bisa langsung diserap oleh industri yang ada di Kota Batam
“Saya akan terus mendorong, SMKN 6 ini bisa berkolaborasi dengan perusahaan setempat. Jadi hari ini dengan BSI (Blue Steel Industries) adalah MoU teaching factory dan lainnya,” katanya.
Pejabat legal PT.BSI, Al Hadid menyambut baik kerja sama dengan SMKN 6 Batam.
Al Hadid menuturkan kerja sama ini bisa memberikan manfaat ke semua pihak yang terlibat.
Bagi PT. BSI kerja sama ini akan mempengaruhi efesiensi perusahaan yang berdampak pada kegiatan usaha dan bagi SMKN 6 Batam mendapatkan kesempatan untuk pelajar meningkatkan kompetensi.
“Jadi kami berharap ke depannya, murid-murid di sini bisa langsung bekerja sebagai pegawai tetap di Blue Steel,” tuturnya.
Al Hadid menyebut, realisasi kerja sama ini akan segera dilakukan setelah penandatangan selesai.
Perusahaan akan mendata murid yang telah lulus dan akan merekrut mereka untuk bekerja di PT. BSI
“Setelah tanda tangan, kami akan langsung mendata terlebih dahulu mana yang siap kerja dan mana yang sedang belajar,” ujarnya.
Kepala SMKN 6 Batam, Abdul Mukti menjelaskan dengan kerja sama ini, diharapkan siswa yang telah lulus sekolah bisa terserap langsung oleh industri.
“Itu sebenarnya tujuan SMK, bagaimana mereka begitu lulus langsung terserap,” jelasnya.
Mukti menambahkan, siswa yang masih belajar juga akan menerima manfaat dari kerja sama ini karena akan langsung praktek di lapangan.
“Anak kami juga bisa berpraktek dengan model teaching factory dan model pembelajaran yang bisa diaplikasikan langsung di lapangan,” tambahnya.