TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Pedagang memprediksi harga daging sapi menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah akan mengalami kenaikan.
Ketua Persatuan Pedagang Peternak Sapi dan Kambing Tanjungpinang – Bintan Thamrin mengatakan, saat ini harga daging sapi segar masih dijual Rp180 per kg.
Namun, sepekan jelang lebaran harga daging sapi akan naik, senilai Rp190 sampai 200 ribu per kg. Kenaikan ini, disebabkan stok sapi ternak yang semakin menipis.
“Daging beku jenis sapi, mentok naik Rp. 140 ribu. Kalau daging segar Rp200 per kg. Diperkirakan akan naik H-7 jelang lebaran,” ujar Thamrin, Kamis (13/4/2023).
Memang, kata Thamrin, ada 25 ekor sapi yang didatangkan dari Kepulauan Anambas dan 600 ekor dari Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Tanjungpinang dan Bintan.
Namun ratusan sapi tersebut nyatanya bukan untuk memenuhi kebutuhan idul fitri, melainkan untuk dipotong saat perayaan lebaran haji atau idul adha.
“Sapi yang didatangkan dari Natuna, Anambas, NTT itu tidak bisa untuk dipotong harian, jika itu dipotong harganya bisa diatas Rp 300 ribu per Kilo karena berat bersih dagingnya sekitar 60 Kg dan harganya di sekitar Rp 18 juta,” ungkapnya.
Dia berharap kepada pejabat, agar tidak lagi menyampaikan ke publik, soal 600 sapi dari NTT tersebut bisa memenuhi kebutuhan lebaran idul fitri
“Sekarang kita belum punya bayangan untuk pemenuhan daging sapi segar untuk lebaran idul fitri dan potensi kenaikan harga memang dapat terjadi,” ungkapnya.
Saat ini, ada 34 ekor sapi yang ada di kandang peternakan Thamrin. Sementara hanya ada 16 atau 17 ekor yang akan dipotongnya saat jelang lebaran idul fitri. Menurutnya, jumlah itu sangat jauh dari cukup.
“Biasanya saya H-7 sampai H-1 lebaran saya butuh sekitar 9,5 ton daging segar, yang ada sekarang hanya 1,5 ton,” tukasnya.
Ikuti Selengkapnya Artikel Kami di Google News – Wartarakyat.co.id