BATAM | WARTA RAKYAT – Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin menyoroti investasi di Kepri yang terus menurun sejak tahun 2020.
Wahyu menuturkan, per triwulan III tahun 2022, realisasi investasi di Kepri hanya Rp13,2 triliun atau 26,29 persen dari target Rp50,2 triliun.
Pada tahun 2021, realisasi investasi hanya Rp25,01 triliun atau 56,71 persen dari target Rp44,10 triliun dan pada tahun 2020 realisasi Rp38 triliun atau 82,47 persen dari Rp46,08 triliun.
Diketahui, peningkatan investasi hanya terjadi pada periode 2019 ke 2020, yakni dari Rp26,12 triliun di tahun 2019 menjadi Rp38 triliun di tahun 2020.
Politisi PKS itu menerangkan, banyak faktor yang menyebabkan meredup nya iklim investasi di Kepri mulai dari sulitnya perizinan, buruknya infrastruktur, dan maraknya praktik KKN.
Ia pun meminta Pemprov Kepri khususnya DPM-PTSP sebagai tulang punggung investasi memperbaiki pelayanan dan mencegah praktik-praktik korupsi.
“Downtime produk juga lama dan investor bingung dengan kebijakan ‘desentralisasi’, tumpang tindih perizinan,” terangnya.
Wahyu mendorong agar Pemprov Kepri dan Kabupaten/Kota memetakan kembali potensi investasi di daerah.
Potensi investasi kemudian ditawarkan ke investor melalui promosi yang masif.
“Perlu pemetaan ulang kawasan investasi yang siap ditawarkan ke investor, ini juga salah satu upaya kita menurunkan angka pengangguran dan meningkatkan PAD,” tambahnya.
Berikut potensi dan peluang investasi di Kabupaten/Kota menurut Wahyu Wahyudin:
1. Batam
Kawasan wisata kesehatan Danau Teratai, Area Eco-Tourism, Special Economic Zone-Health Sekupang, Logistics Hub and Halal Hub Area, Special Economic Zone Aerocity Hang Nadim.
2. Tanjungpinang
Wisata Kuliner Melayu Square dan Eco Wisata Bukit Manuk.
3. Bintan
Halal Hub, Offshore Marine Centre (OMC), Kawasan Ekonomi Khusus(KEK) Galang Batang.
4. Karimun
Komplek Industri Pergudangan dan Smelter Alumina Rifinery.
5. Anambas
Pertambangan dan energi serta sektor pariwisata.
6. Lingga
Sektor pariwisata, perikanan dan perkebunan.
7. Natuna
Pertambangan, energi, perkebunan, pertanian
dan peternakan.