TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Stunting berkaitan tumbuh kembang anak, hal ini menjadi konsentrasi pemerintah dalam upaya penurunan angka kasus stunting. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) Kota Tanjungpinang memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui talk show “Stunting”: Cegah Stunting Itu Penting? di di Hotel Aston Tanjungpinang, Senin (5/12).
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Tanjungpinang, Hj. Rahma, S.IP., M.M. bersama Kepala DKP2KB Kota Tanjungpinang, dr. Elfiani Sandri, MPH menjadi narasumber untuk memberikan edukasi kepada masyarakat yang diikuti oleh orang tua yang memiliki anak stunting dan anggota majelis shalawat Hubbul Mustofa yang diharapkan dapat mengedukasi kembali kepada masyarakat melalui organisasinya mengenai penanganan kasus stunting.
Diawal pemaparannya, Rahma mengatakan bahwa stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting dapat terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun.
“Pemerintah Kota Tanjungpinang dalam menangani pencegahan stunting terus melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada para orang tua maupun para calon pengantin atau calon orang tua di fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas hingga Posyandu, mengadakan dapur sehat, karena ibu sangat berperan penting akan pemberian asuhan gizi anak,” ujar Rahma.
Rahma berharap dengan adanya sosialisasi yang dilaksanakan di berbagai level, diharapkan masyarakat mampu memahami pentingnya hidup sehat dan asupan gizi terutama untuk anak.
“Masa depan akan ditentukan dari sekarang, persiapkan generasi yang sehat, kuat dan bebas dari stunting. kita pahami bahwa kasus stunting ini menjadi populer karena dampaknya yang berpengaruh dengan tumbuh kembang anak, kita sebagai orang tua harus mencukupkan gizi seimbang dimulai dari dalam kandungan sampai usia balita,” imbuhnya.
Disampaikannya, saat ini untuk anak-anak yang terindikasi stunting ini juga telah dibantu oleh orang tua asuh, donatur dan juga Baznas Kota Tanjungpinang. Ini sebagai upaya untuk memberikan bantuan pemenuhan gizi bagi anak tersebut.
“Pemko Tanjungpinang dewasa ini mempunyai program yakni menjemput kesadaran donatur untuk memberikan bantuan setiap bulannya yakni berupa makanan senilai Rp 700.000 yang dikelola oleh Dinkes dan disalurkan langsung ke masyarakat yang terdampak. Kami juga membantu melalui kebersamaan zakat profesi setiap bulannya, yang juga diperuntukkan untuk membantu anak stunting selama 6 bulan berturut-turut,” pungkasnya.
Pemerintah Kota Tanjungpinang juga telah mengadakan program Kampung Sehat dan Berkualitas yaitu salah satunya adalah diadakan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat). Yang menghadirkan langsung dari chef hotel ternama sehingga dapat memberikan contoh inovasi dalam kreasi pemberian makanan kepada anak, ibu hamil dan ibu menyusui.
Dr. Elfiani turut menyampaikan hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah asupan gizi anak.
“Karena stunting ini berlangsung lama dan bersifat kronis, maka perlu menjaga makanan ketika sedang hamil. Meningkatkan keimanan rohani kita juga akan membantu menjaga emosi tetap stabil selama hamil.” ucapnya.
Ditambahkannya, bahwa kebutuhan utama kecukupan gizi seimbang berasal dari kombinasi karbohidrat, protein, dan juga vitamin yaitu asupan empat sehat lima sempurna yang harus terpenuhi pada setiap kesempatan makan.
“Untuk itu, mari kita ajarkan kebiasaan konsumsi buah dan sayur pada anak-anak dari sejak dini, sehingga terpenuhi gizi seimbang,” ujarnya.