TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Ketua Koordinator Pendonor Darah Kepulauan Riau Indonesia (Kopdar Kepri Indonesia, Ani menghimbau masyarakat pendonor ataupun calon penerima darah (urgent) di Kepulauan Riau (Kepri) untuk waspada dan berhati-hati terhadap adanya dugaan penipuan ataupun calo darah yang tidak bertanggung jawab dengan meminta imbalan sejumlah uang kepada keluarga pasien.
Hal ini disampaikan Ani, saat dikonfirmasi langsung media ini pada Sabtu (27/09/22) sore, lantaran maraknya saat ini yang mengatasnamakan relawan ke pihak keluarga pasien.
Ani mengungkapkan imbauan tersebut sangat penting agar masyarakat terhindar dari aksi penipuan atau calo yang tidak bertanggaungjawab.
Pasalnya, kata Ani, pada Kamis (15/09/22) lalu aksi penipuan itu dialami salah satu warga Kota Tanjungpinang.
“Keluarga pasien melaporkan bahwa telah mengalami adanya dugaan penipuan dari calo yang tidak bertanggung jawab dengan meminta ditransfer sejumlah uang dengan mengirimkan bukti pengiriman pendonor ke keluarga pasien tersebut,” katanya.
”Untungnya keluarga pasien yang membutuhkan darah tersebut langsung berkoordinasi dengan Ani Karena sebelumnya keluarga pasien ini sangat bagus komunikasi dengan kita karena awalnya kita juga sudah menekankan bahwa PMI tidak ada namanya transaksi jual beli darah, bagi yang mang betul – membutuhkan darah,” lanjutnya.
Selain itu, kata Ani, pihaknya juga kerap mendapatkan laporan dari keluarga pasien yang membutuhkan darah dengan meminta uang atas jasa mencarikan pendonor darah.
“Namun setelah kami telusuri, ternyata pendonor darah tersebut tidak ada,” ucapnya.
Masih menurut keterangan Ani, berdasarkan informasi yang diperoleh dari para keluarga pasien, rata -rata permintaan uang darah dari calo yang tidak bertanggungjawab ataupun pencari pendonor darah tersebut kisaran Rp150 ribu hingga Rp350 ribu.
“Kebanyakan korbannya masyarakat dari daerah pulau di Kepri, seperti Lingga dan Anambas. Tapi kebanyakan para korbannya tidak mau mempersoalkan lebih lanjut hingga melaporkan ke aparat di kepolisian. Keluarga pasien (korban) rata-rata mengaku tidak mau bertambah repot saja, ” ungkap Ani prihatin.
Diakhir, Ani juga mengatakan bahwa bahwa kerjasama antara Koordinator Pendonor Darah Kepulauan Riau Indonesia (Kopdar Kepri Indonesia) dengan Palang Merah Indonesia (PMI), khususnya di Kepri telah terjalin sejak lama dan dengan tujuan yang sama juga, yakni membantu masyarakat (pasien) yang membutuhkan darah.
“Berdasarkan informasi yang kita peroleh, bahwa rata-rata kebutuhan darah di setiap rumah sakit perharinya antar 3 kantong hingga 50 kantong dan tidak ada transaksi jual beli darah dilakukan pihak PMI, dan untuk seluruh masyarakat khususnya kota Tanjungpinang Jika membutuhkan darah, silahkan kontak nomor telepon yang resmi, atau kontak saya selaku Ketua Kopdar Kepri Indonesia, 081278354224 atas nama Ani , insyaallah akan segera kami respon, ” pungkasnya.
Terpisah, menurut orang tua korban (pasien) Ali Fikri yang mengalami dugaan penipuan dari calo yang tidak bertanggungjawab tersebut mengatakan keluarganya sangat prihatin dengan keadaan ini.
Dirinya menghimbau kepada masyarakat agar kejadian ini tidak terulang kembali ke yang lain.
”Saya menghimbau kepada masyarakat kota Tanjungpinang untuk waspada dan berhati-hati, saat kita sangat perlu bantuan darah langsung berkoordinasi dengan pihak instansi yang jelas, harus jeli dengan pihak yang mengatasnamakan relawan PMI dengan menawarkan Pendonor darah ke keluarga kita, karena kalau seperti PMI itu tidak memungut biaya, gratis,” tutupnya.