Rahma Apresiasi Kesenian Budaya Jawa Timur Terus Dilestarikan

TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Dalam rangka memeriahkan HUT ke 77 Republik Indonesia, gabungan 6 sanggar seni budaya Jawa Timur yang ada di Kota Tanjungpinang melaksanakan kegiatan malam gebyar seni, yang dilaksanakan di Lapangan Pamedan, Rabu malam (31/8).

Wali Kota Tanjungpinang, Hj. Rahma, S. IP dalam sambutannya sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan gebyar seni budaya sebagai salah satu cara untuk melestarikan kesenian daerah.

“Dengan penyelenggaraan gebyar seni budaya ini tentunya selain untuk melestarikan kesenian tradisional dan menghibur masyarakat, juga sekaligus bentuk silaturahmi masyarakat Jawa Timur meski di tanah rantau dengan melestarikan budaya daerahnya,” ungkapnya.

Rahma turut mengucapkan terimakasih atas partisipasi kesenian Jawa Timur yang memeriahkan HUT RI dengan menyelenggarakan hiburan untuk masyarakat.

“Terima kasih karena paguyuban turut serta berpartisipasi dalam memeriahkan HUT RI dengan kegiatan yang bermanfaat dan dengan kegiatan ini juga memberi kesempatan bagi pelaku usaha kecil untuk berjualan yang secara tidak langsung membantu perekonomian masyarakat,” sambungnya.

Terakhir Rahma berharap kepada seluruh paguyuban untuk terus berkarya dan mengembangkan kesenian daerah dengan mengajak dan melibatkan generasi muda.

“Gali bakat dan libatkan anak-anak muda kita sebagai generasi penerus agar kesenian daerah dapat terus dilestarikan dan tidak hilang karena perkembangan zaman,” tutup Rahma.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Winarno, S.Sn melaporkan bahwa tujuan kegiatan gebyar seni Jawa Timur untuk menjalin silaturahmi dan memperkenalkan kesenian Jawa Timur kepada masyarakat.

“Selain sebagai hiburan, dengan pagelaran ini juga untuk memperkenalkan kesenian daerah kepada masyarakat. Dengan semangat gotong royong, Alhamdulillah kegiatan ini dapat terselenggara dan mudah-mudahan turut membawa manfaat bagi masyarakat,” ucapnya.

Adapun sanggar seni yang berpartisipasi yaitu dari paguyuban Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Malang, Kabupaten Tulung Agung, Kabupaten Kediri, serta Kabupaten Banyuwangi.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.