BATAM | WARTA RAKYAT – Gubernur Ansar menyetujui usulan beasiswa afirmasi 2022 dari Anggota DPRD Kepri Sirajudin Nur.
Menurut Ansar, beasiswa afirmasi Rp4,5 miliar harus mengakomodir mahasiswa kurang mampu.
Ia meminta agar persyaratan calon penerima beasiswa direvisi dan ditambah dengan surat keterangan tidak mampu.
“Bukan IP (Indeks Prestasi) saja, tapi juga masyarakat yang kurang mampu,” katanya, Selasa (2/8/2022).
Ansar juga meminta agar ambang batas bawah IP mahasiswa diturunkan agar seluruh mahasiswa berkesempatan mengajukan beasiswa.
“Kalau dia anak yang mampu dan IP-nya bagus, biar aja orang tuanya yang biayain. Passing grade-nya jangan terlalu tinggi,” pintanya.
Sebelumnya, anggota DPRD Kepri 2 periode, Sirajudin Nur mengusulkan agar beasiswa Pemprov Kepri mengakomodir mahasiswa kurang mampu.
Sirajudin menuturkan, mahasiswa kurang mampu tidak bisa mengakses beasiswa jika surat tidak mampu tidak menjadi salah satu persyaratan.
Ia menegaskan, beasiswa yang hanya diperuntukan bagi mahasiswa berprestasi tidak menyelesaikan masalah kesenjangan mutu sumber daya manusia.
Kesenjangan terjadi karena rendahnya serapan lulusan SMA/SMK dari masyarakat kurang mampu yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
“Masalah mendasar kita di Kepri adalah kesenjangan mutu SDM, tidak hanya antar Kabupaten/Kota tapi juga antar struktur sosial. Jadi solusinya bantu mereka yang kurang mampu untuk bisa kuliah juga,” tegasnya
Sirajudin meminta agar Gubernur Ansar Ahmad melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) meningkatkan anggaran beasiswa di tahun 2023.
“Kalau anggaran bertambah, kan kuota juga bertambah. Program beasiswa harus menjadi program prioritas pemerintah,” pintanya.
Diketahui, beasiswa Pemprov Kepri akan disalurkan kepada 850 mahasiswa, yang terdiri dari 300 mahasiswa D-III, 400 mahasiswa D-IV dan sarjana, 100 mahasiswa magister, dan 50 mahasiswa sarjana dan magister luar negara. (es)