BATAM | WARTA RAKYAT – Pemerintah Kota (Pemko) Batam melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) melakukan penanganan darurat ruas Jalan Hang Kesturi Simpang Industri Taiwan.
Kebijakan ini diambil merespon keinginan masyarakat agar ada kebijakan solutif terkait jalan ini. Seperti diketahui, status jalan ini merupakan kewenangan dan kewajiban Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan Keputusan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 1863 Tahun 2016.
Kepala DBM SDA Yumasnur menyebutkan, perihal penanganan darurat tersebut terlebih dahulu ia meminta arahan dari Walikota Batam Muhammad Rudi. Berdasarkan pertimbangan keselamatan, kenyamanan warga serta kelancaran aktivitas lalulintas, kebijakan penanganan darurat akhirnya diputuskan dan Tim DBM SDA Pemko Batam segera mengecek ke lokasi.
“Penanganan darurat dilakukan dengan menutup jalan berlubang dengan pengerasan menggunakan bauksit dan batu kerikil,” ucap Yumasnur.
Penanganan tersebut dilakukan, agar kerusakan jalan tidak semakin parah. Terlebih ruas jalan-jalan tersebut dilalui oleh kendaraan-kendaraan bermuatan berat karena berada di sekitar area perindustrian.
“Selanjutnya untuk pekerjaan permanen jalan sedang diusulkan dan akan dikerjakan oleh BP Batam,” katanya.
Kondisi jalan terlihat memprihatinkan dan berbahaya bagi pengendara, beberapa ruas jalan berlubang dan retak-retak serta bahu jalan mengalami kerusakan.
Yumasnur mengatakan, saluran air yang ada ada di sisi kiri dan kanan jalan juga akan dilakukan perbaikan agar aliran air lancar sehingga setelah penanganan rampung jalan tidak lagi terendam air saat hujan.
“Genangan air dapat memperburuk kondisi jalan yang sudah rusak sebelumnya, makanya kami perbaiki juga,” kata dia.
Semetara itu, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad bersama Yumasnur turun mengecek keadaan jalan tersebut, Selasa (2/7) siang.
Terlihat kondisi jalan tepat di depan kawasan industri ini rusak parah, semakin terlihat memprihatinkan ketika hujan, seperti saat Amsakar turun meninjau lokasi tersebut.
Karena belum teranggarkan oleh Pemprov Kepri sementara aktivitas masyarakat dan pekerja sangat tinggi di kawasan ini. Maka, menurut Amsakar, Pemko Batam menginisiasi menurunkan alat berat dan melakukan pengerasan untuk penanganan sementara.
“Semoga ini menjadi perhatian provinsi demi menjaga iklim investasi,” harap dia.