BATAM | WARTA RAKYAT – Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Riau (Kepri), Wahyu Wahyudin meminta agar harga tiket Batam-Singapura turun.
Hal itu merujuk pada upaya membangkitkan kembali pariwisata daerah.
Dia mengatakan, harga tiket saat ini sama dengan harga tiket Tanjungpinang-Singapura. Padahal, jarak tempuh dan waktu perjalanan keduanya cukup jauh berbeda.
Harga tiket itulah yang kini menjadi keluhan warga saat hendak menyeberang ke negara tetangga. Berkisar Rp 880 ribu.
“Dari Pinang saja Rp 880 ribu jarak tempuh 2 jam. Dari Batam sama juga, Rp 880 ribu, tapi jarak tempuh 45 menit,” kata dia di Batam, Jumat (17/6/2022).
Untuk itu, DPRD Kepri nantinya akan mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan mengundang para pemilik kapal. Supaya jelas duduk masalah dan solusi dari keluhan tersebut.
Ia meminta agar harga tiket kapal dapat segera turun. Jika tidak, maka ia akan meminta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kepri untuk mengambil alih pelayaran Batam-Singapura.
Ia menegaskan, tingginya harga tiket itu juga dapat berujung pada pelanggaran hak konsumen sesuai dengan Undang-undang Perlindungan Konsumen.
“Karena ada juga Undang-undang perlindungan konsumen. Ini jatuhnya bisa pidana. Harapannya harga tiket bisa turun,” katanya.
Sementara itu, Manajer Operasional PT Synergy Tharada selaku pengelola Pelabuhan Internasional Batam Centre, Nika Astaga mengatakan, kondisi pelayaran internasional semakin membaik sejak pintu internasional dibuka.
Menurutnya, ribuan penumpang terus melalukan perjalanan melalui pelabuhan yang kini telah memiliki 49 trip pelayaran itu. Seluruh outlet tiket di sana pun sudah dibuka.
“Kemarin saja sudah hampir 3.000 lebih penumpang untuk keberangkatan dan kedatangan,” katanya.