TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai (KPPBC) Tanjungpinang angkat bicara terkait keluhan penumpang yang protes barang bawaan hingga celana dalam diperiksa oleh petugas.
Kepala Seksi (Kasi) Penyuluhan dan Pelayanan Informasi KPPBC Tanjungpinang Faisal Rusydi menyampaikan, pihaknya sudah bertemu dengan penumpang yang mengeluhkan pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas tersebut.
“Tadi kita dari Bea Cukai dan pak Andi Cori sudah bertemu, kita sudah klarifikasi dan kita sudah saling mengerti kondisinya,” ujarnya saat diwawancarai awak media, Jumat (27/5/2022).
Ia menjelaskan, sebelumnya mesin X-Ray di Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura (SBP) mengalami kerusakan, sehingga petugas terpaksa memeriksa barang bawaan penumpang dari luar negeri secara manual.
“Untuk pemeriksaan barang juga ada SOP nya. Untuk pelayanan secara manual, manajemen juga melihat dari negara mana penumpang ini datang,” ungkapnya.
Ia menambahkan, saat ini mesin X-Ray telah diperbaiki dan petugas tidak memeriksa barang bawaan penumpang dengan cara manual lagi.
“Saat ini sudah bisa digunakan, dan sudah berjalan dengan normal,” ucapnya.
Sebelumnya, Andi Cori Patahuddin yang merupakan penumpang Pelabuhan SBP sempat mengadu ke Satreskrim Polresta Tanjungpinang, soal perkara dugaan perbuatan tidak menyenangkan, pada Senin (23/5/2022) kemarin.
Dalam hal ini, dia tidak terima soal perlakuan petugas BC Tanjungpinang terhadap dirinya, dalam melakukan pemeriksaan terhadap barang-barang bawaannya di Pelabuhan SBP.
“Kejadiannya hari Minggu kemarin, saya dari Malaysia dan tiba di Pelabuhan SBP. Seperti biasa mengantri, cek paspor dan lainnya, namun sampai di tempat pemeriksaan barang, ada kejadian yang tidak menyenangkan,” ujar Andi Cori.
Ia menyampaikan, bahwa petugas BC Tanjungpinang tidak beretika dalam melakukan pemeriksaan barang bawaannya secara manual. Saat itu, kata dia petugas BC membuka koper yang berisikan pakaian dalam milik keluarganya didepan umum.
“Mereka pegang dan membolak balikan pakaian dalam istri saya. Tentu ini bukan perbuatan yang benar, seharusnya dibawa keruangan lain. Ini tidak, ditempat orang banyak kita dipermalukan,” ungkapnya.