TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT — Kesenian tradisional daerah perlu dilestarikan agar tidak hilang generasi-generasi penerus. Hal ini disampaikan Wali Kota Tanjungpinang, Rahma saat membuka kegiatan pentas Kesenian Jaranan Kreasi Putra Bhirawa sempena Taskuran Sanggar Kesenian Putra Birawa yang ke-3 di Lapangan terminal Sei. Carang, Rabu Malam (25/5).
Rahma menyampaikan mendukung keberadaan dan eksistensi sanggar seni sebagai upaya melestarikan kesenian tradisional.
“Melalui sanggar seni khususnya yang ada di kota Tanjungpinang, dapat meneruskan budaya dan kesenian daerah yang ada hingga bertahan dan eksis hingga saat ini. Dan kita patut berbangga karena generasi muda sudah banyak yang tertarik dan ikut melestarikan kesenian tradisional agar tidak hilang karena perkembangan zaman,” ungkap Rahma.
Ditambahkan Rahma, penampilan pentas Kesenian Jaranan Kreasi Putra Bhirawa terbilang populer di kalangan masyarakat Kota Tanjungpinang, terbukti masyarakat antusias hadir menyaksikan pertunjukan malam ini.
“Semoga dapat terus dipertahankan dan semakin sering menggelar pargelaran sekaligus untuk memenuhi keinginan masyarakat untuk menyaksikan hiburan kesenian daerah,” tambahnya.
Menurut Rahma, upaya menjaga eksistensi seni budaya sangat diperlukan, terlebih dampak pandemi Covid-19 membuat aktivitas seni budaya turut terdampak.
“Dampak pandemi lalu membuat semua kegiatan dibatasi. Kini saatnya kembali sanggar-sanggar kesenian menunjukkan eksistensinya, seperti pentas kesenian Jaranan Kreasi Putra Bhirawa ini atau The Real Clasic Hourse Dance dari sanggar seni Putra Bhirawa,” ujarnya.
Sementara itu, Pendiri Sanggar Seni Putra Bhirawa Tanjungpinang, Winarno mengatakan, sanggar ini telah berdiri dan tampil eksis sejak 31 Maret 2019 yang lalu.
“Namun karena Covid-19 mewabah di Tanjungpinang maka berbagai aktifitas sempat terhenti sementara. Dan dengan semangat berkesenian, kami malam ini tampil kembali pada malam ini sekaligus tasyakuran yang ke-3 tahun,” sebutnya.
Menurutnya lagi, keberadaan sangar seni ini untuk memberikan wadah kepada anak-anak muda khususnya untuk mengembangkan kreatifitas.
“Dengan adanya sanggar seni ini akan menambahkan khasanah budaya, menggandeng anak muda yang berbakat di kesenian ini, memperdalam ilmu kesenian, dan mudah-mudahan pertunjukan ini dapat diterima masyarakat Tanjungpinang,” tutupnya.
Kegiatan pergelaran seni budaya asli Jawa Timur tersebut menampilkan kesenian reog, kuda kepang, panjat beras ketan dan lainnya untuk menghibur masyarakat.