Sirajudin Nur Minta Dispar Kepri Gali dan Perbanyak Diversifikasi Destinasi untuk Wisatawan Dalam Negeri

Sirajudin Nur, Anggota Komisi IV DPRD Kepulauan Riau.

BATAM | WARTA RAKYAT  Anggota Komisi IV DPRD Kepulauan Riau, Sirajudin Nur meminta Dinas Pariwisata Provinsi dan Kabupaten/Kota melakukan survei perilaku wisatawan Nusantara tahun 2022.

Survei untuk melihat tren wisata wisatawan Nusantara pasca pandemi Covid-19.

Dengan survei, pemerintah bisa mengetahui kepuasan dan jenis wisata yang diinginkan wisatawan sehingga berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan.

Melalui survei pula, Dinas Pariwisata bisa mengambil langkah untuk penyediaan destinasi wisata baru guna memenuhi keinginan wisatawan.

Pengelolaan destinasi wisata baru bisa berkolaborasi dengan investor mancanegara maupun dalam negeri.

“Pemerintah daerah perlu menggali akal untuk memperbanyak diversifikasi destinasi wisata dalam daerah untuk wisatawan dalam negeri,” katanya, Minggu (17/4/2022).

Sirajudin optimis, dengan kebijakan yang tepat guna, wisatawan Nusantara tidak perlu berwisata ke luar negeri.

Ia mengklaim, sebelum pandemi, 18,5 juta wisatawan Nusantara berkunjung ke Singapura tiap tahunnya dengan rata-rata pengeluaran Rp 2.000.000.

Dengan asumsi itu, peredaran uang Indonesia di Singapura mencapai Rp 37 triliun dan sama saja Indonesia memberikan sumbangsih terhadap pertumbuhan ekonomi Negeri Singa itu.

“Bayangkan jika uang sebanyak ini beredar di dalam negeri setiap tahunnya, dampaknya akan sangat signifikan bagi pertumbuhan ekonomi bangsa,” ujarnya.

Sirajudin menjelaskan, survei juga harus diberikan kepada wisatawan mancanegara (Wisman) di tiap pintu masuk untuk mengetahui kepuasan Wisman terhadap destinasi dalam negeri.

“Survei tidak hanya untuk wisatawan Nusantara tapi juga untuk Wisman,” tuturnya.

Politisi Partai PKB ini menyebut negara tetangga seperti Malaysia berhasil menerapkan konsep ini dengan mendirikan pusat wisata belanja di Johor.

Diketahui, di Johor banyak berdiri pusat-pusat perbelanjaan salah satunya Premium Outlet yang menarik minat wisatawan yang hobi berbelanja.

“Penting dilakukan survei untuk mengetahui apa yang diinginkan wisatawan kita. Kalau mau wisata keluarga kita sediakan, kalau mau wisata belanja juga harus kita sediakan,” terangnya.

Sirajudin pun berharap agar survei perilaku ini segera direalisasikan untuk meningkatkan minat wisatawan Nusantara dan Wisman berwisata di Indonesia sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Supaya uang masyarakat kita beredar di daerah sendiri. Selama ini justru kita ikut berkontribusi secara signifikan pertumbuhan ekonomi Singapura,” tambahnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.