TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Kota Tanjungpinang sebagai pelopor pelaksanaan Program Kampung Iklim (Proklim) di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sejak 2017 hingga 2021 telah memiliki 24 lokasi proKlim yang teregistrasi nasional.
Untuk itu, dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain dalam mengembangkan dan membina proKlim di kota Tanjungpinang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengadakan rapat pengembangan dan penguatan proklim, di aula Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, kantor wali kota Tanjungpinang, Kepri, Rabu (30/3/2022).
Saat membuka rapat tersebut, Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Teguh Ahmad Syafari meminta semua pihak yang berkewajiban terhadap pengembangan proKlim berperan aktif dalam upaya pengendalian dampak perubahan iklim, terkhusus proKlim di kota Tanjungpinang.
Karena, menurutnya, suka tidak suka, kita akui bahwa setiap aktivitas kita, baik pribadi maupun corporate memberi andil yang besar terhadap perubahan iklim.
“Maka itu, kita perlu melakukan berbagai upaya bersama sebagai wujud dari tanggung jawab kita terhadap alam dan manusia,” ucap Teguh.
Melalui rapat ini, Teguh berharap ke depannya ada lokasi proKlim binaan dari pihak eksternal, tidak hanya binaan dari instansi pemko Tanjungpinang saja.
Kepada instansi pemerintah, ia juga berharap dapat semakin meningkatkan sinergitas programnya di lokasi-lokasi proKlim.
“Terima kasih kepada Bapak Ibu yang telah mengambil peran dan memberikan dukungan dalam program proKlim ini. Semoga, sinergitas ini dapat perkuat pengembangan kampung iklim dan berkelanjutan,” ucapnya.
Dalam paparannya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tanjungpinang, Riono menjelaskan proKlim ini merupakan program nasional yang memberikan penghargaan terhadap partisipasi aktif masyarakat yang telah melaksanakan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang terintegrasi.
“Sehingga dapat mendukung target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) nasional dan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim,” terangnya.
Dalam hal ini, lanjut Riono, cakupan wilayah proklim minimal setingkat RW dan maksimal setingkat kelurahan. Kota Tanjungpinang memiliki 24 lokasi kampung iklim yang terintegrasi nasional.
“Kampung iklim itu tersebar di kecamatan Bukit Bestari 3 lokasi, kecamatan Tanjungpinang kota 7 lokasi, kecamatan Tanjungpinang Timur 7 lokasi, dan kecamatan Tanjungpinang Barat 7 lokasi,” sebutnya.
Partisipasi aktif masyarakat terhadap pengembangan proKlim ini pun meraih sejumlah penghargaan di tingkat nasional yaitu apresiasi pembinaan proKlim tahun 2020 kepada wali kota Tanjungpinang.
Apresiasi proKlim utama tahun 2020 diberikan kepada proKlim RW 06 kelurahan Bukit Cermin, kecamatan Tanjungpinang Barat, proKlim RW 12 kelurahan Batu IX, kecamatan Tanjungpinang Timur, dan ProKlim RW 03 kelurahan Kampung Bugis, kecamatan Tanjungpinang Kota.
Dalam rapat ini, dilakukan juga penandatanganan komitmen bersama untuk bersinergi, berkolaborasi, dan mewujudkan Tanjungpinang berketahanan iklim.