Usai  Divaksinasi, Singapura Laporkan 10 Anak Alami Efek Samping Serius

Ilustrasi Vaksinasi (SHUTTERSTOCK/Tatevosian Yana)

SINGAPURA | WARTA RAKYAT  – Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA) Singapura melaporkan sebanyak 10 kasus anak-anak antara usia lima dan 11 tahun menderita efek samping yang serius setelah divaksinasi.

Efek samping yang serius termasuk kejang, radang usus buntu, penurunan tekanan darah, alergi, fungsi ginjal yang tidak normal dan pembengkakan pembuluh darah kecil.

Belum ada kasus miokarditis atau perikarditis, dua kondisi jantung terkait yang kadang-kadang dilaporkan setelah vaksinasi, di antara anak-anak sejauh ini, kata HSA dilansir Berita Harian, Kamis (24/2/2022).

Dalam laporan terbarunya kemarin, yang mencakup kasus per 31 Januari, HSA mengatakan ada 280 kasus efek samping tidak serius yang dilaporkan untuk kelompok usia tersebut dibandingkan dengan enam kasus sebelumnya.

Efek samping yang dilaporkan pada anak-anak termasuk pembengkakan wajah, demam, ruam, ketidaknyamanan dada, jantung berdebar dan sesak napas.

Tingkat kejadian serupa dengan yang terjadi pada remaja dan dewasa, dengan reaksi tidak serius terjadi pada 0,12 persen dari dosis yang diberikan dan reaksi serius terlihat pada 0,004 persen dari dosis.

Singapura memperkenalkan program vaksinasi untuk anak-anak antara usia lima dan 11 tahun pada 27 Desember tahun lalu.
Sebanyak 238.253 dosis telah diberikan kepada kelompok tersebut pada 31 Januari dan menurut HSA, vaksinasi mungkin tidak menjadi penyebab masalah medis dalam setiap kasus.

“Ini mungkin ada hubungannya dengan penyakit yang ada atau tidak terdiagnosis atau mungkin kebetulan itu terjadi pada saat vaksin diberikan.”

Laporan HSA juga memberikan pembaruan tentang dosis booster, menambahkan bahwa tidak ada peningkatan dalam hal tingkat efek samping di antara lebih dari 3,19 juta dosis booster yang diberikan.
HSA menerima 553 laporan tentang efek samping yang parah terkait dengan suntikan booster untuk vaksin Pfizer-BioNTech/Comirnaty dan 289 laporan lainnya terkait dengan vaksin Moderna/Spikevax.

Terdapat 73 laporan efek samping berat dimana 15 kasus adalah miokarditis dan perikarditis.

Hingga akhir Januari, Singapura menyediakan 9,8 juta dosis vaksin Pfizer dan terdapat 12.770 laporan efek samping tidak serius serta 664 laporan efek samping serius.

Singapura juga memberikan 2,9 juta dosis vaksin Moderna dengan 2.885 laporan efek samping tidak serius dan 156 laporan efek samping serius.

Laporan tersebut juga memberikan perkembangan terbaru tentang injeksi non-mRNA, seperti vaksin Sinovac-Corona dan vaksin Sinopharm, yang sejauh ini telah dilakukan oleh Singapura sebanyak 369.083 dosis vaksin Sinovac.
Ada 299 laporan efek samping yang tidak serius dan 22 laporan efek samping yang serius.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.