TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Balai Pemukiman Wilayah Kementerian PUPR bersama pemerintah daerah mengadakan pertemuan untuk pengembangan kawasan Pulau Penyengat di Balai Adat, Kamis (20/01/2022)
Dari 34 Provinsi Se Indonesia, Kepri salah satu dari 6 provinsi yang diberikan kepercayaan untuk membangun penataan kawasan pulau penyengat. Adapun kegiatan yang dilakukan pembangunan jalan, drainase, ruang terbuka publik. Kementerian PUPR telah menganggarkan dana untuk penataan kawasan pulau penyengat sekitar 14,3 Milyar.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad menjelaskan Pulau Penyengat ini merupakan kawasan heritage memiliki nilai budaya, pariwisata, religius. Yang akan didorong sebagai objek wisata andalan Kota Tanjungpinang.
“Kita bersama-sama mencari peluang anggaran ke Pusat untuk pembiayaan pengembangan ini walaupun secara keseluruhan biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 130 Miliar, tapi kita akan mulai pada tahun ini sekitar Rp 30 Miliar, dimana Rp 5 Miliar untuk penataan Masjid dan Rp 25 Miliar bantuan dari APBN serta LUN dari Islamic development Bank,” jelas Ansar.
Lebih jauh Ansar mengatakan sekarang sedang proses lelang maka saat ini dilakukan sosialisasi kepada masyarakat sehingga masyarakat mengetahui apa saja item dikerjakan terlebih dahulu.
“Kemarin kita mendahului dengan pembangunan dermaga HDPE dengan biaya sekitar Rp 3,5 Milyar, selain itu kita juga nanti membiayai pemindahan gardu PLN yang ada di Penyengat karena semua kabel akan di tanam bawah tanah sehingga nantinya kawasan ini menjadi kawasan menarik dan bagus, ” terang Ansar.
Sisi lain juga dari Pemerintah Kota Tanjungpinang dengan usahanya mendapatkan sambungan air bersih ke rumah – rumah melalui program SWRO sebanyak 600 sambungan.
“Kalau semua dimanfaatkan masyarakat Penyengat maka persoalan air di Penyengat ini bisa teratasi. Sedangkan potensi wisata secara menyeluruh akan kita dorong dan dikembangkan dengan pusat kuliner yang cantik dan terang benderang sehingga bisa di manfaatkan oleh masyarakat baik siang maupun malam,” pungkasnya.