Implementasikan Inpres, Pemko Tanjungpinang Gandeng BNN Lakukan Tes Urin Pegawai

TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT Mengimplementasikan intruksi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo nomor 2 tahun 2020, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tanjungpinang menggelar pemeriksaan tes urine bagi seluruh ASN di lingkup Pemerintah Kota (pemko) Tanjungpinang.

“Ini sebagai tindak lanjut rencana aksi nasional yang diturunkan rencana aksi daerah sesuai Inpres nomor 2 tahun 2020, dimana 2021 tes urine ditargetkan minimal 3% dari jumlah pegawai,” kata Kepala Kesbangpol Kota Tanjungpinang, Huzaifa Dadang AG, Rabu (1/12/2021).

Dadang mengatakan, untuk hari ini, tes urine dimulai dari zona I yang terdiri sembilan OPD, enam OPD yang berada disekitar gedung perkantoran lima lantai Senggarang. Dan ditambah pegawai di setdako, setwan, serta kecamatan Tanjungpinang Kota.

Kegiatan ini, akan berlangsung sampai tiga hari kedepan, di zona I dilakukan hari ini Rabu (1/12). Kemudian, Kamis (2/12) di zona II, kantor camat Tanjungpinang Barat, dan Jumat (3/12) di zona III kantor Dishub Tanjungpinang.

“Hasilnya nanti jadi laporan kita dari target P4GN tadi. Mudah-mudahan semuanya negatif narkoba,” harap Dadang.

Jika nanti ada terindikasi penyalahgunaan narkoba, menurut Dadang, bisa dilihat lagi positifnya itu apakah dia benar-benar pengguna atau memang baru mengkonsumsi obat flu.

“Bisa saja, dia baru minum obat flu. Makanya kita tidak sembarangan dalam hal ini. Kita gandeng BNN, karena BNN yang punya langkah-langkah seperti itu,” pungkas dia.

Pelaksana Tugas (Plt) BNNK Kota Tanjungpinang, Melly Puspita Sari, S.Psi Psikolog, mengatakan pelaksanaan pemeriksaan tes urine bagi pegawai negeri sipil (PNS) ini, pihaknya mendampingi kesbangpol dalam rangka mengimplementasikan rencana aksi nasional sesuai Inpres nomor 2 tahun 2020.

“Kegiatan ini, dilakukan di seluruh kabupaten kota se- Indonesia. Jadi, semua daerah melaksanakan intruksi Presiden tersebut,” ucapnya.

Kedepan, tidak hanya tes urine saja, tapi rencana memasukkan P4GN dalam kurikulum pendidikan,” tambah Melly.

Melly juga berpesan agar pegawai tidak takut untuk di tes urine. Karena, sebagai pelayan publik harus bisa memberikan contoh yang baik bagi masyarakat agar menjauhi narkoba dan jangan sampai terjerumus, sehingga dapat menciptakan zero case.

“Harapan kita, kalau ketemu BNN jangan takut. Kalau memang para pengguna mahu menjalani rehabilitasi, silakan. Jangan ditangkap dulu baru mahu direhab. Bagi para pengguna yang ingin pulih dan hidup normal, ayolah ke BNN, di jamin tidak di tangkap,” pungkasnya.

Pemeriksaan tes urin dilakukan terhadap 300 pegawai. Diketahui, dari pemeriksaan tes urin tersebut, hasilnya semua negatif.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.