Sakit Hati Tak Angkat Telpon, Bernand Bacok Leher Pacar Hingga Tewas

Tersangka Bernard saat diamankan
Tersangka Bernard di perlihatkan saat Konferensi Pers, Kamis (5/7/2021).

BINTAN | WARTA RAKYAT Kasus pembunuhan seorang perempuan asal Kabupaten Soe, Nusa Tenggara Timur (NTT), sempat menghebohkan warga Malang Rapat RT 003 / RW 001, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan.

Tepatnya pada hari Rabu (4/08/2021) malam sekira pukul 21.00 WIB, salah seorang warga yang diketahui janda anak dua asal Batam ditemukan tewas dalam kondisi tragis dengan telinga terputus.

Perbuatan sadis tersebut dilakukan oleh pacar sendiri yang sudah tinggal se rumah selama sebulan di kosan korban Siti Zulaiha.

Menurut pengakuan tersangka, alasan mengaghabisi nyawa korban lantaran sakit hati saat ditelepon tak diangkat dan marah-marah.

“Dan saat dia (korban) pulang saya langsung sabet pakai parang sebanyak 5 kali hingga meninggal dunia,” katanya dengan perasaan merasa menyesal, Kamis (5/7/2021).

Kapolres Bintan, AKBP Bambang S, didampingi Kapolsek Gunung Kijang Melky L Sihombing, Kasat Reskrim AKP Dwihatmoko dan Kabag Ops Iptu Missyamsu Alson, menceritakan kejadian pembunuhan berawal pada hari Rabu (04/08/2021).

Tak berselang lama, empat jam setelah kejadian pihaknya langsung mengamankan pelaku.

“Pelaku Bernand Nabu (40) menebaskan kepala dan leher korban modusnya tersangka marah dan sakit hati karena saat pelaku menelepon korban tidak di angkat, bisa dikatakan cemburu tinggi,” terang Kapolres.

Lanjutnya, saat diamankan pelaku tengah bersembunyi di hutan perkebunan kelapa sawit, Kabupaten Bintan

Kapolres mengungkapkan atas perbuatannya pelaku dijerat Pasal 338 tentang pembunuhan.

“Dengan pencarian selama 4 jam pelaku berhasil diamankan polisi malam itu juga. Ancaman perbuatan pelaku minimal 15 tahun penjara. Dimasa pandemi ini warga selain patuhi prokes dan beban hidup semakin tinggi kita harus bisa mengendalikan emosi. Karena yang susah bukan saja dirinya namun keluarga juga,” himbau Kapolres Bintan AKBP Bambang.

Pewarta : Ilham Chairi Mubaroq
Editor     : Prengki Simanjuntak

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses