
TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT — Pemberlakuan tes antigen berbayar di posko penyekatan bagi pengendara yang melintasi perbatasan antara Tanjungpinang dan Bintan menjadi polemik di tengah masyarakat.
Hal ini membuat Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Bintan dari fraksi Golkar Hasriawady turun kelapangan secara langsung ke Posko Penyekatan KM. 16 arah kijang.
Hasriawady mengatakan pertemuan tersebut dihadiri para pimpinan kedua belah pihak antaranya Kapolres serta Stakeholder Pemko Tanjungpinang dan Pimpinan Pemerintah Kabupaten Bintan.
Ia berharap agar di fasilitasi oleh Gubernur Kepri mencari solusi permalasahan ini.
“Karena stok antigen di Tanjungpinang lagi terbatas, tapi satu hal yang kita garis bawahi hari ini pemerintah dari kedua belah pihak belum bisa memberikan solusi pengganti atau kontribusi bagi mereka yang stay di rumah sehingga banyak warga Bintan yang bekerja di sektor pertanian ataupun buruh merasa keberatan,” kata Hasriawady, Kamis (15/7/2021).
Sebagai Anggota DPRD Kabupaten Bintan, Hasriawady berharap bisa menjadi perhatian kedua belah pihak agar masyarakat tidak diberatkan oleh antigen prabayar tersebut.
“Kita tahu bahwa ini merupakan bisnis Kimia Farma itu sendiri tentu semuanya cost didalamnya,” terang Anggota Komisi I ini.
Hasriawady ingin upaya yang dilakukan kedepan agar kedua pimpinan daerah bisa duduk bersama mencari solusi dalam permasalahan ini.
“Tadi kami sudah berbicara dengan Pak Surjadi sebagai perwakilan Pemko Tanjungpinang akan meneruskan ke Walikota Tanjungpinang dan kami juga akan meneruskan ke Bupati berharap mereka bisa duduk menemukan solusi mudah mudahan bisa duduk juga dengan Satgas COVID-19 Provinsi terkait permasalahan di perbatasan ini,” pungkasnya.
Pewarta : Ilham Chairi Mubaroq
Editor : Prengki Simanjuntak