
TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT — Vina Saktiani mengaku khilaf dan hanya berniat ingin membantu korban agar bisa masuk tes seleksi praja di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinagor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Oknum ASN yang pernah menjabat sebagai lurah di Tanjungpinang ini juga mengaku bahwa korbanlah yang mendatangi dirinya dan meminta tolong agar anaknya dibantu lulus seleksi IPDN.
Vina juga mengatakan korban juga siap menyanggupi dan menyediakan uang sebesar Rp 300 juta, jikalau anak korban bisa lulus, meskipun faktanya gagal jadi mahasiswa IPDN.
“Karena beliau mendatangi saya, meminta bantuan saya,” terangnya saat konferensi pers di Mapolres Tanjungpinang, Jumat (4/6/21) pagi.
Diungkapkan Vina, uang yang diterima telah diberikan kepada salah seorang pengajar dan Kasi pemegang soal seleksi penerimaan IPDN di Jatinangor sebanyak Rp 60 juta.
Selain itu uang sebesar Rp 200 juta diserahkan kepada dosen dan kabag IPDN atas nama inisial Z, sedangkan sisanya untuk keperluan biaya Vina bolak balik Tanjungpinang-Jakarta-Bandung.
Namun pernyataan Vina Saktiani berbeda dengan hasil penyelidikan pihak Kepolisian.
Kapolres Tanjungpinang AKBP Fernando melalui Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang AKP Rio Reza Parindra yang didampingi Kasi Humas Polres Tanjungpinang Iptu Suprihadi mengatakan setelah diselidiki uang tersebut digunakan Vina untuk kebutuhan pribadinya.
“Kita sudah selidiki orang-orang yang dimaksud berada di Jatinagor itu tidak ada. Pengakuan tersangka baru sekali ini melakukan perbuatan ini. Jika ada korban lain yang merasa dirugikan oleh tersangka silahkan melapor,” kata AKP Rio.
AKP Rio juga mengimbau kepada masyarakat jika ingin memasukan anaknya masuk sekolah ataupun pekerjaan jangan mempercayai adanya iming-iming memakai uang pelicin.
Untuk itu, imbuhnya, alangkah baiknya melakukan sesuatu yang kita ingin peroleh dengan berusaha dan percaya diri sendiri serta dibarengi dengan doa.
“Bagi masyarakat jika ingin masuk sekolah ataupun pekerjaan jangan biasakan memakai uang pelicin. Berusahalah sendiri dan percaya pada diri sendiri, jangan kepada orang lain dengan disertai doa,” imbau Rio Reza Parindra.
Pewarta : Ilham Chairi Mubaroq
Editor : Prengki Simanjuntak