Ini Dia Data Vaksinasi Covid-19 Bagi Nakes di Kepri

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, M. Bisri
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, M. Bisri

TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau menunjukan laporan vaksin Kepri, terhadap tenaga kesehatan yang langsung diberikan oleh kepala dinas Kesehatan Provinsi Kepri Muhammad Bisri terkait laporan cakupan vaksinasi yang terdiri dari dosis I dan dosis II, Selasa (16/2/21).

Sementara laporan cakupan sejumlah 13.885 divaksin dan menghasilkan 94,34% cakupan dengan Dosis I dengan rincian pada daerah
Tanjungpinang 2.913, jumlah Tenaga Kesehatan (Nakes) yang divaksin 2384 atau 92,4% dan 309 Nakes batal divaksin.

Batam 7.774, jumlah Nakes divaksin 6.387 atau 96,5%, 1.215 batal divaksin, untuk Bintan total 1.660 Nakes, 1.138 divaksin atau 86% dan
289 Nakes batal divaksin, Karimun 2.021, jumlah nakes 1.520 divaksin atau 97,9% dan 458 Nakes batal divaksin, Lingga 1.050 jumlah nakes 1520 divaksin atau 100% dan 458 batal divaksin, Natuna 1.257 jumlah nakes 821 divaksin atau 88,6% dan 293 batal divaksin sedangkan Kepulauan Anambas 903 jumlah nakes 698 divaksin atau 90,5% dan 119 batal divaksin.

Sementara laporan cakupan vaksinasi Covid-19 tenaga kesehatan Provinsi Kepri 7.215 divaksin mencapai 53,6% cakupan Pada Dosis II dengan rincian pada daerah Tanjungpinang 2384 jumlah nakes 1674 divaksin atau 70,5% dan 7 batal divaksin.

Untuk Batam 6387 jumlah nakes 4119 divaksin atau 68% dan 221 batal divaksin, Bintan 1138 jumlah nakes 980 divaksin atau 86.6% dan
5 batal divaksin.

Sedangkan Tanjung Balai Karimun 1520 jumlah nakes 240 divaksin atau 15,8% dan 0 batal divaksin, Lingga 937 jumlah nakes 102 divaksin atau 10,9% dan 0 batal divaksin. Kabupaten Natuna 821 jumlah nakes 10 divaksin atau 1,2% dan
0 batal divaksin dan Kepulauan Anambas 698 jumah nakes 90 divaksin 12,9% dan 0 batal divaksin.

Terjadinya batal vaksin menurut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Bisri karena pada sasaran tenaga kesehatan (Nakes) yang tidak bisa dilakukan vaksinasi memiliki gejala penyakit.

“Ada beberapa orang tenaga kesehatan yang tidak bisa dilakukan vaksinasi karena memiliki penyakit komorbid, penyintas covid-19, ibu hamil, ibu menyusui dan kondisi lainnya sesuai skrining dari tim medis/vaksinator,” pungkas Bisri.

Pewarta : Ilham
Editor     : Prengki

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.