Mantan DPRD Tanjungpinang, Petrus Sitohang Luncurkan “SAPURING” Jadi Pakan Ternak

Direktur Utama PT Pengembangan Manajemen Sumberdaya (PMS) Tanjungpinang, Petrus M Sitohang beserta tenaga ahli kesehatan peternakan dari Sumatera Utara yakni drh. Nometta Sembiring, M.Pt dan anggota DPD RI asal Kepri Haripinto Tanuwijaya saat mengunjugi para peternak di kawasan jembatan empat Barelang, Minggu (13/9/2020)

BATAM | WARTA RAKYAT – Mantan Anggota DPRD Kota Tanjungpinang periode 2014-2019, yang juga Direktur Utama PT Pengembangan Manajemen Sumberdaya (PMS) Tanjungpinang, Petrus M Sitohang mulai memasarkan SAPURING (Sagu Parut Kering) sebagai alternatif campuran (bahan baku) pakan ternak, khususnya di Kota Batam dan Pulau Bintan sejak awal Agustus 2020 lalu.

Hal itu disampaikan oleh Petrus M. Sitohang, di sela-sela kunjungan Technical Service ke beberapa peternak yang selama ini telah menggunakan Sapuring di kawasan jembatan empat Barelang.

Kunjungan tersebut dengan membawa  tenaga ahli kesehatan peternakan dari Sumatera Utara yakni drh. Nometta Sembiring, M.Pt dan juga dihadiri Anggota DPD RI asal Kepri, Haripinto Tanuwijaya yang didampingi beberapa stafnya.

Direktur Utama PT Pengembangan Manajemen Sumberdaya (PMS) Tanjungpinang, Petrus M Sitohang beserta tenaga ahli kesehatan peternakan dari Sumatera Utara yakni drh. Nometta Sembiring, M.Pt dan anggota DPD RI asal Kepri Haripinto Tanuwijaya saat mengunjugi para peternak di kawasan jembatan empat Barelang, Minggu (13/9/2020)

Dalam kesempatan technical service tersebut, selain melihat kandang-kandang ternak secara langsung, juga diadakan dialog antara para peternak dengan drh. Nometta Sembiring, M.Pt. mengenai cara beternak yang baik.

“Perusahaan kami (PT Pengembangan Manajemen Sumberdaya) menyediakan Sapuring, alternatif campuran pakan ternak yang selama ini telah ada di pasaran sejak awal Agustus lalu,” ujarnya, Minggu (13/9/2020).

Petrus mengatakan, pembuatan Sapuring ini dimotori oleh BUMDES bersama Rumbio Nusa Mandiri Kecamatan Merbau Kabupaten Meranti yang bekerjasama dengan PT Pengembangan Sumberdaya Manajemen Tanjungpinang di beberapa desa di Kabupaten Kepulauan Meranti Riau.

Ia menjelaskan, Sapuring ini dibuat dari bagian dalam batang sagu yang diparut dan dikeringkan.

Menurutnya, dari hasil analisa laboratorium atas sampel sapuring menunjukkan bahwa setiap kilogram Sapuring mengandung energi sebanyak 3.676 K.kal. Sebagai perbandingan, jagung hanya menghasilkan 3.300 K.kal dan dedak halus 1.630 K.kal.

“Sapuring ini sebagai sumber energi bagi ransum (campuran) pakan ternak yang sangat bagus dan lebih ekonomis. Jika ada yang mau pesan hubungi 0821-6965-7229 (Petrus Sitohang),” ungkapnya.

Ia mengungkapkan, kedepan pihaknya akan selalu kontinyu (berkelanjutan) memberikan edukasi cara beternak yang baik dan menguntungkan bagi para peternak atas penggunaan Sapuring.

Direktur Utama PT Pengembangan Manajemen Sumberdaya (PMS) Tanjungpinang, Petrus M Sitohang beserta tenaga ahli kesehatan peternakan dari Sumatera Utara yakni drh. Nometta Sembiring, M.Pt dan anggota DPD RI asal Kepri Haripinto Tanuwijaya saat mengunjugi para peternak di kawasan jembatan empat Barelang, Minggu (13/9/2020)

Dia menambahkan bahwa saat ini beberapa orang sudah mencoba membuat pakan jadi dengan komponen Sapuring.

“Sampel pakan jadi yang dibuat dari bahan sapuring dan bahan-bahan lainnya seperti dedak, jagung, kepala ikan dan lain-lain sudah kita kirimkan ke Balai Penelitian Ternak di Ciawi untuk dianalisa kandungannya,” paparnya.

“Kalau komposisi kandungannya sudah memenuhi kebutuhan ternak untuk tumbuh sehat dan produktif, maka tidak lama lagi Kepri akan mulai mampu memproduksi pakan ternak sehingga dapat menyediakan pakan ternak yang lebih murah,” tutup Petrus.

Sementara itu, drh. Nometta Sembiring menekankan untuk mendapatkan hasil ternak yang baik ditentukan oleh 3 faktor yaitu bibit ternak, pakan dan perawatan kesehatan ternak.

“Ketiga faktor tadi semua penting,” ucapnya.

Namun dari ketiga faktor itu menurut Nometta, pakan ternak merupakan yang paling mahal yakni mencapai 70-80% dari keseluruhan biaya ternak.

Direktur Utama PT Pengembangan Manajemen Sumberdaya (PMS) Tanjungpinang, Petrus M Sitohang beserta tenaga ahli kesehatan peternakan dari Sumatera Utara yakni drh. Nometta Sembiring, M.Pt dan anggota DPD RI asal Kepri Haripinto Tanuwijaya saat mengunjugi para peternak di kawasan jembatan empat Barelang, Minggu (13/9/2020)

Oleh karena itu, lanjutnya, kehadiran Sapuring sebagai campuran pakan yang organik adalah langkah baik karena mengandung energi yang tinggi, sifatnya yang organik dan supply yang terjamin.

Ia mengatakan, dari beberapa simulasi dan pengamatan yang dilakukan bersama timnya, ransum pakan Sapuring untuk ayam dan bebek bisa mendapatkan penghematan harga sampai 15% setiap Kilogram dibandingkan pakan pabrikan yang ada di pasaran saat ini.

Namun demikian dia menyarankan agar para peternak harus sering berkonsultasi dengan pakar di bidang pakan dalam meramu ransum pakan yang tepat.

“Karena dalam meramu ransum ternak apakah itu jenis unggas, ruminansia dan monogastrik harus selalu memperhatikan usia ternak, berat ternak, jenis ternak (petelur atau pedaging) dan kondisi ternak,” ujar dr.h Nometta Sembiring.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.