BATAM | Warta Rakyat – Pejabat Balai Karantina Pertanian (BKP) Tanjungpinang yang bertugas di Pulau Bulan, Ervi, mengatakan, meskipun kondisi lockdown sejumlah negara, namun permintaan hewan ternak babi ke Indonesia meningkat hampir 10 persen.
“Kali ini babi yang diekspor berjumlah 1.635 ekor dengan nilai Rp 5.171.390.600, “kata Ervi, Selasa (31/3).
Bahkan, kata Ervi, saat perekonomian dunia terguncang akibat wabah virus corona (covid-19), yang notabene tidak sedikit negara telah dinyatakan darurat kesehatan, kegiatan ekspor babi hidup dari Batam ke Singapura masih tetap berjalan seperti biasa.
“Sejak Malaysia melakukan lockdown untuk menghindari wabah covid-19, permintaan babi oleh Singapura ke PT ITS meningkat sampai dua kali lipat,” tuturnya.
Biasanya kata Ervi, permintaan per hari rata-rata 700-900 ekor, namun saat ini meningkat hingga mencapai 1.400-1.600 ekor.
“Selama ini Singapura mengimpor babi dari Malaysia dan Indonesia, begitu Malaysia lockdown maka permintaan beralih ke Indonesia,” ungkapnya.
Ervi menjelaskan, pada Ahad (29/3/2020) kemarin, pihaknya baru melakukan pemeriksaan fisik dan kesehatan hewan ternak babi yang akan diekspor oleh PT Indo Tirta Suaka (ITS) melalui Pelabuhan Jatty Baru di Pulau Bulan, Kepri.
Lanjutnya, pihak BKP Tanjungpinang akan selalu siap melayani, memberi jaminan kesehatan dan keamanan agar komoditas pertanian Tanjungpinang bisa diterima di pasar dunia.
Pewarta : Marolop
Editor. : Lestari