NATUNA | Warta Rakyat – Entah kepada siapa lagi masyarakat Kelarik Kecamatan Bunguran Utara harus mengadu, persoalan jalan rusak ke kampung mereka tak juga mendapat titik temu.
Becek dan berlumpur saat musim hujan, berdebu dan bergelombang ketika musim panas, sudah menjadi makanan sehari-hari bagi warga pengguna jalan.
Belum lagi, luapan Sungai Semala di perlintasan jalan Kelarik-Batubi, saat musim penghujan merusak jembatan yang hanya terbuat dari kayu.
Bukan tak pernah diperbaiki, namun bak menulis diatas air, jembatan kayu hasil jerih payah warga bersama aparat kemanan menjadi sia-sia, karena tak mampu melawan ganasnya air Sungai Semala.
Suara lirih warga kelarik pun sudah sering diberitakan Media Massa dan menjadi buah bibir di Media Sosial. Bahkan, telah sampai ke telinga Plt Gubernur Kepri, Isdianto.
Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Natuna mulai tanggal 23 hingga 24 September 2019. Isdianto juga menyempatkan meninjau langsung keadaan jembatan Sungai Semala dan Jalan lintas Kelarik-Batubi bersama OPD Pemkab Natuna dan Pemprov Kepri.
Hasilnya, Pemprov Kepri pada Tahun 2020 mendatang menganggarkan Rp 35 Miliar untuk Jalan Kelarik-Batubi. Apakah cukup?. Tentu saja tidak, pasalnya Jalan Lintas Kelarik-Batubi dengan panjang sekitar 49 Kilometer ini membutuhkan anggaran Rp 120 Miliar untuk selesai keseluruhan.
“Secara keseluruhan banyak yang kita lakukan untuk Natuna, karena pembangunan tak dipusat kota saja tapi terpencar ke desa dan kecamatan. Untuk 2020 yang kita beri cukup lumayan, padang angus Rp 25 miliar kita alokasikan, lalu jalan kelarik-batubi kita anggarkan Rp.35 miliar, di tempat lain tak ada yang sebesar itu,” terang Isdianto dalam acara Silaturahmi dengan Ketua RT, RW, dan Tokoh Masyarakat Natuna.
Namun, Isdianto menilai tugas menyelesaikan jalan Kelarik bukan hanya menjadi tugas Pemprov Kepri semata. Hal itu menurutnya karena kebutuhan anggaran Jalan tersebut sangat besar, sementara kekuatan anggaran Provinsi pertahun hanya sekitar Rp 20 Miliar.
“Kalau andalkan Provinsi saja, Jalan Kelarik-Batubi 6 tahun baru siap. Nanti setelah 6 tahun selesai yang dibangun awal rusak lagi,” ujarnya.
Ia pun menyarankan, untuk menyelesaikan permasalah jalan Kelarik-Batubi Pemprov Kepri dan Pemkab Natuna mendesak ke Pemerintah Pusat agar digelontorkan bantuan untuk membangun jalan tersebut.
“Kita bawa ke pusat coba kita minta sehingga pusat juga turut andil membantu, paling tidak dia bantu setengah lah. Sehingga kita bisa fokus mengerjakan hal yang kita mampu di daerah,” imbuhnya.
Lanjutnya, pembangunan Natuna khususnya Jalan Kelarik-Batubi merupakan niat dan cita-cita Almarhum Muhammad Sani untuk membangun hingga selesai.
“Sehingga ide beliau saya akan lanjutkan, namun untuk pembangunan memang kita perlu bersama,” tutur Isdianto.
Pewarta : Zubadri
Editor. : Frengki