TANJUNGPINANG | Warta Rakyat – Anggota DPRD Kota Tanjungpinang, Ria Ukur Rindu Tondang tatap muka untuk menyerap keluhan warga di derah pemilihnnya Bukit Bestari, Jumat (13/12/2019).
Sebelum mendengar keluhan warga, Ria Ukur memaparkan capaian terkait tugas pokok dan fungsi selama dirinya dilantik menjadi anggota legislatif.
Ria Ukur mengatakan, adapun tupoksi yang sudah dilakukan bahwa pihaknya telah menetapkan alat kelengkapan dewan, mengesahkan Perda APBD Tanjungpinang Tahun 2020, serta berkoordinasi dengan mitra kerja Komisi III DPRD Tanjungpinang.
“Reses ini merupakan kali pertama dalam menjaring aspirasi masyarakat. Untuk itu warga diharapkan menyampaikan permasalahan guna dijadikan pokok-pokok pikiran di perubahan APBD Tahun 2020 maupun di APBD Tahun 2021,” ujar Ria Ukur dari dari fraksi Partai NasDem ini, Jumat (13/12).
“Ini saatnya menampung aspirasi. Ini namanya belanja masalah, apa yang menjadi permasalahan warga akan kami catat dan inventarisir,” sambungnya.
Sejumlah Warga Bukit Bestari Sampaikan Permasalahan ke Dewan
Salah satu warga Kelurahan Tanjung Ayun Sakti, Burhan Levi berharap adanya perhatian pemerintah terhadap pembangunan semenisasi di Jalan di RT 1/RW 8 Bukit Barisan, Kelurahan Tanjung Ayun Sakti.
“Kami meminta pembangunan semenisasi jalan di RT 1/RW 8 Bukit Barisan Kelurahan Tanjung Ayun Sakti,” ujar Burhan Levi.
Sama halnya dengan Fitri, warga Dompak ini berharap adanya pembangunan jalan semenisasi sepanjang 2×150 meter di wilayah RT 01/RW 2 Kelurahan Dompak.
“Memang jalan itu telah lama rusak,” ungkapnya malam itu.
Sedangkan Pangeran Lubis, warga Lembah Purnama juga mengeluhkan infrastruktur di lingkungan warga. Ia berharap agar anggota dewan dan pemerintah mengakomodir permintaan masyarakat.
“Karena kami tinggal di daerah pelantar, kami berharap pemasangan hidrant umum, bak penampungan air minum, pemasangan tutup parit di sepanjang lembah purnama, karena banyak limbah, lampu jalan di pelantar, serta penyisipan pelantar yang rusak di selayar 2 dan selayar 3,” ujar Pangeran Lubis.
Sementara itu warga Sungai Jang, Wilmar Sinaga mengatakan, menginginkan perhatian pemerintah tekait penanganan banjir tepatnya di jalan tekulai.
“Kelurah Sei Jang khususnya di komplek perumnas, memang sudah sering meninjau tapi tidak ada realiasinya sampai sekarang. Setiap hujan datang, dua jam saja itu langsung banjir. Kalau bisa dibuat parit seperti yang dikampung kolam kan bagus,” pintanya.
Sedangkan M. Sibarani, warga Tanjung Unggat ini menuturkan, pemukiman kampung KB Tanjung Unggat hingga kini belum ada jaringan pipa PDAM. Memang, kata dia, bahwa warga sekitar hanya mengandalkan sumur bor.
“Kami berharap secepatnya penyediaan air minum bisa teraliasi,” ujar Sibarani.
Hal senada juga disampaikan Tampubolon. Warga Tanjung Unggat ini juga mengeluhkan aliran air PDAM yang saat ini kadang-kadang hidup hanya sekali dalam lima hari.
“Air PDAM hidup hanya sekali seminggu. Kalau mau pesan juga susah, pesan sekarang dua hari baru datang. Lagipula masuarakat sangat dirugikan, dengan membeli air minum tentu membebani warga,” keluhnya.
Terkait masalah kesehatan, Nurhati Purba, Warga jalan Haji Ungar Kelurahan Lorong Raya Tanjung Ayun Sakti ini berharap supaya diadakan kembali foging di lingkungan warga, khusus warga Haji Ungar.
Pasalnya, kata Nurhati, sejak dua tahun lalu tidak ada lagi pengasapan di lingkungan mereka. Hal itu menurutnya untuk mencegah mewabahnya penyakit endemik yakni demam berdarah dengue (DBD).
Nurhati mengkhawatirkan, faktor lingkungan yang berdekatan dengan laut dan rawa sangat memungkinkan meningkatnya penyakit virus Dengue.
“Untuk menghindari penyakit endemik seperti DBD, kami berharap pemerintah membuat program foging kembali,” ungkapnya.
Menanggapi berbagai keluhan warga, Ria Ukur Rindu Tondang mengungkapkan akan mengiventarisir permalahan konstituen didaerah pemilihnya.
Hasil belanja masalah ini, pihaknya akan mengevaluasi dan memilah-milah mana yang menjadi kewenangan Kota dan selanjutnya diusulkan pada musrenbang.
Bahkan jika ada keluhan warga yang nilainya kecil, pihaknya akan berkoordinasi dengan kelurahan supaya diusulkan dari dana pusat yang ada di kelurahan.
“Hasil reses ini akan kita usulkan di musrenbang tahun 2020 dan direalisasikan di tahun 2021 kalau itu terakomodir. Kita akan coba koordinasi dengan kelurahan untuk dimasukkan melalui pemberdayaan masyarakat,” ungkap Sekretaris Fraksi Partai NasDem ini.
“Yang pasti kami akan mendahulukan mana yang paling krusial dan paling urgen (mendesak),” lanjutnya.
Ia menjelaskan, hasil reses saat ini akan ditungkan tahun 2021
“Kami juga penting memberikan edukasi, supaya masyarakat tahu bahwa hasil reses ini untuk tahun anggaran 2021,” pungkas Ria yang juga Wakil Bapemperda DPRD Tanjungpinang ini.
“Memang untuk anggaran tahun 2020 sudah diasahkan kemaren, dan itu hasil usulan sejak awal tahun 2019,” tutupnya.