MENCEMBURI istri itu memang hak setiap anak bangsa, tapi jangan kelewatan macam Sarkowi, 35, dari Semarang. Saking otaknya hanya berisi lompia, gara-gara cemburu istri punya PIL, dia tega meracun Murni, 30, istrinya. Untung saja bisa diselamatkan, tapi Sarkowi harus mempertanggungjawabkan aksi peracunannya.
Kalangan ustadz sering mengingatkan, kefakiran sering menyebabkan kekufuran. Gara-gara dibelit kemiskinan, lalu tega menghalalkan segala cara hanya untuk sekedar kebutuhan perut atau yang di bawah perut. Dalam masyarakat madani yang rakyatnya demen madani (mengolok-olok) atau nyinyir, peristiwa semacam itu banyak terjadi.
Salah satunya adalah Sarkowi, warga Semarang Timur. Dia ingin mengentaskan Murni dari kehinaan. Maka meski tahu Murni itu WTS tetap diambil istri agar bisa kembali ke jalan yang benar.
Bagi Sarkowi, mantan WTS lebih mulia ketimbang mantan ustadz. Sebab yang salah kembali ke jalan yang benar, semetara yang ustadz dari yang benar malah pindah ke jalan sesat.
Tapi celakanya, Sarkowi sendiri bukan lelaki mapan secara ekonomi. Dia tak bisa memberikan kesejahteraan yang layak untuk keluarganya. Nah, Murni yang biasanya pegang uang banyak kok menjadi sedikit, jadi kaget.
Oleh karena itu ketika diminta berhenti total sebagai pramusyahwat, dia menolak. Meski sudah hamil 7 bulan, dia masih melayani sejumlah pelanggan secara selektif. Bukankah orang hidup harus mangun karyenak tyasing sesami (memberi rasa senang pada setiap orang).
Tentu saja Sarkowi jadi cemburu, bahkan muncul dugaan jangan-jangan anak yang dikandung istrinya buah karya bersama, bukan karya tunggal darinya. Dasar isi kepala Sarkowi hanya lumpia melulu, timbulah niat untuk meracuni Murni. “Nek modar ya ben, wong dudu anakku dhewe (mati biar saja wong bukan anakku ini),” begitu batin Sarkowi.
Sejak hamil Murni memang sering minum larutan penyegar cap kaki meja. Maka diam-diam minuman yang sudah tersaji dalam gelas itu ditaburi racun tikus.
Tak ayal lagi, begitu diminum Murni, langsung klepeg-klepeg. Bersama warga Sarkowi pun membawanya ke RS Panti Wilasa. Untung saja nyawa Murni masih peret, sehingga bisa diselamatkan.
Tapi pihak RS lalu menyelidiki minuman yang ditenggak Murni, ternyata ada kandungan racun sianida. Polisi pun dihubungi dan segera mengejar Sarkowi yang hendak melarikan diri. Dalam pemeriksaan dia mengakui terus terang bahwa meracuni istri karena dibakar cemburu.
“Jengkel kula, kula ken kendel dados WTS boten purun (mangkel saya, diminta berhenti jadi WTS nggak mau).” Aku Sarkowi polos.
Namanya WTS, susah meninggalkan habitat lama. (gunarso ts)