TANJUNGPINANG | Warta Rakyat – Memasuki 18 tahun usia Kota Otonom Tanjungpinang yakni 17 Oktober 2011-17 Oktober 2019 sejumlah permasalahan masih dirasakan oleh warga Tanjungpinang, salah satunya banjir.
Pantauan media ini, banjir masih menggenangi sejumlah ruas jalan Kota Tanjungpinang, diantaranya di jalan Simpang Anggrek Merah, Jalan Ir. Sutami (SPBU Suka Berenang dan Bintan 21), Meja Tujuh dan sejumlah titik lainnya.
Bahkan, akibat pernasalahan banjir yang tak kunjung usai, pada tahun lalu persoalan banjir menelan satu orang korban jiwa.
Ketua Stisipol Raja Haji Tanjungpinang, Endri Sanopaka, S.Sos., MPM mengatakan, untuk mengatasi banjir Pemerintah Kota Tanjungpinang perlu mencari dukungan pendanaan supaya kegiatan proyek-proyek yang sifatnya memang sangat urgent (mendesak) bisa terealisasi dengan baik.
“Dan kalau ternyata memang mengalami kendala soal alokasi anggaran, ya diperlukan sebuah kepiawaian pihak Pemerintah Kota Tanjungpinang untuk mencari dukungan pendanaan,” ungkapnya, Kamis (17/10) saat dihubungi.
Endri menambahkan, Pemko Tanjungpinang yang notabene sudah memiliki Rencana Pembangunan Menengah Daerah (RPJMD) tentunya juga harus dituangkan kedalam APBD, sehingga rencana pembangunan itu tidak terputus.
Ia mencontohkan, permasalahan banjir di jalan Pemuda beberapa tahun lalu mampu teratasi lantaran adanya bantuan dari pemerintah pusat.
“Jadi memang perlu koordinasi, perlu duduk bersama antar intansi pemerintahan baik pemerintah pusat, provinsi dan kota,” tuturnya.
Meskipun kerap kali penanganan persoalan banjir di ruas jalan selalu dipermasalahkan dikarenakan beda kewenangan yakni status jalan nasional, provinsi dan kota tentunya tidak perlu saling lempar tanggungjawab dengan alasan siapa yang lebih berwenang.
“harusnya cepat segera dilaksanakan karena ini menyangkut tentang pelayanan publik siapapun itu harus peduli terhadap apa yang diamanatkan oleh masyarakat saat ini. Jadi tidak hanya saling melempar kewenangan perlu dicari solusi yang baik,” pungkasnya.
Selain itu, Endri juga berharap kepada Anggota DPRD Kota Tanjungpinang, setelah lembaga legislatif merampungkan tata tertib dan alat kelengkapan dewan agar dapat bekerja secepatnya dan merespon persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat.
Sehingga, lanjutnya, wakil rakyat bisa menjadi mitra yang baik bagi eksekutif ketika mau mengajukan usulan usulan yang memang menjadi prioritas kebutuhan masyarakat
“kita berharap juga para wakil rakyat ini betul-betul memang memahami benar apa yang terjadi di masyarakat dan apa yang jadi keinginan masyarakat,” katanya.
Disisi lain Endri juga berharap keterlibatan aktif masyarakat untuk sama-sama menjaga lingkungan.
Meskipun nantinya sudah besar daya tampung drainase, tambah Endri, tetapi kalau tidak ada kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya tentunya mustahil banjir akan teratasi.
“Persoalan lainnya adalah kesadaran masyarakat yang mungkin belum baik terutama dalam hal membuang sampah dan menganggap bahwa itu bukan hanya sebagai saluran air tapi jadi tempat membuang sampah,” pungkasnya.
Sementara itu Walikota Tanjungpinang, Syahrul mengatakan, dalam mewujudkan Tanjungpinang sebagai kota yang maju, berbudaya dan sejahtera diperlukan adanya kerjasama dan kolaborasi yang baik berdasarkan tugas, profesi dan peran masing-masing antara pemerintah daerah, DPRD dan seluruh komponen masyarakat.
Syahrul menyadari, selama 18 tahun perjalanan kota otonom Tanjungpinang masih terdapat kekurangan dalam mewujudkan harapan masyarakat.
“Semoga momentum peringatan HUT otonom ini kita jadikan bahan evaluasi untuk meningkatkan kinerja pelayanan pemerintahan dimasa yang akan datang untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan Kota Tanjungpinang,” pungkas Syahrul dalam pidato HUT Otonom Kota Tanjungpinang diruang rapat paripurna DPRD Kota Tanungpinang.
Pewarta : Frengki
Editor : Hen