Dampak Kabut Asap, Walikota Tanjungpinang Terbitkan Surat Edaran

Walikota Tanjungpinang, H. Syahrul dan BPBD kota Tanjungpinang membagikan masker

TANJUNGPINANG | Warta Rakyat Sebaran asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimantan dan Riau menyebabkan kualitas udara tidak sehat, bahkan berbahaya bagi kesehatan.

Untuk mewaspdai dampak kabut asap bagi kesehatan, Pemerintah Kota Tanjungpinang mengeluarkan Surat Edaran Nomor 1347 tahun 2019 tentang kewaspadaan terhadap penyakit terkait dampak kabut asap di kota Tanjungpinang.

Dalam surat edaran yang di tandatangani oleh Walikota Tanjungpinang, H. Syahrul, masyarakat dihimbau untuk menghindari atau mengurangi aktivitas di luar rumah/gedung. Terutama bagi balita, lansia dan penderita penyakit jantung atau paru.

Bila keluar rumah/gedung sebaiknya memakai masker. Kemudian, minum air putih lebih banyak dan lebih sering.

Bagi penderita penyakit jantung/paru segera berobat ke sarana pelayanan kesehatan terdekat bila mengalami kesulitan bernafas atau ganguan kesehatan lainnya. Lakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), makan-makanan bergizi, tidak merokok dan istirahat yang cukup.

Terakhir dalam surat edaran tersebut Walikota menyebutkan, upayakan agar polusi diluar tidak masuk kedalam rumah/sekolah/kantor dan ruang tertutup lainnya, serta menutup tampungan air minum dan makanan.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana kota Tanjungpinang, Rustam mengatakan, bencana kabut asap berdampak terhadap berbagai hal, salah satunya pada kesehatan.

“karena itu, kita perlu respon serta waspada menghadapi paparan asap agar tidak sakit,”

“Masyarakat diharapkan tidak melakukan pembakaran-pembakaran, baik sengaja maupun tidak sengaja, melindungi diri dengan pemakaian masker, mencari pertolongan sedini mungkin ketika kita merasa ada gejala,” ucapnya, beberapa waktu lalu, ketika ditemui para jurnalis, di SMPN 15 Tanjungpinang.

Dari data yang tercatat, kata Rustam, akibat paparan kabut asap, sampai 18 September 2019, ada 1.410 kasus penderita ISPA.

”Jumlah ini sudah mencapai 90 persen dibanding kasus sepanjang bulan Agustus 2019, sebanyak 1.559 kasus,” terangnya.

“Sejauh ini, belum ada korban jiwa di kota Tanjungpinang, semuanya masih dalam perawatan medis,” tambah Rustam

Menyikapi dampak karhutla, Sabtu (21/9/2019) pagi, BPBD kota Tanjungpinang melakukan aksi peduli asap dengan membagi-bagikan masker kepada guru dan siswa-siswi SDN 014 dan SDN 003 Tanjungpinang Timur.

Selain itu, BPBD juga kembali mendistribusikan air bersih ke dua sekolah tersebut.

Editor: Frengki

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.